Berita

Net

Politik

Fayakhun Dinilai Jual Nama Golkar Untuk Keuntungan Pribadi

KAMIS, 25 JANUARI 2018 | 12:06 WIB | LAPORAN:

Mantan Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo meragukan bahwa uang yang diminta koleganya Fayakhun Andriadi terkait kegiatan partai.

Menurutnya, bisa saja nama Golkar disalahgunakan untuk mengambil keuntungan pribadi.

"Kalau ada yang menyebut nama Golkar, ya Golkar kan lembaga bagaimana cara menerima duitnya, tanyakan sama orangnya. Bisa saja dia menjual nama Partai Golkar untuk mengambil keuntungan dari situ," jelasnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/1).


Bambang mengatakan, penyebutan Fayakhun meminta uang dalam sidang kasus suap proyek Bakamla RI di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu kemarin (24/1) telah mencoreng partai beringin.

Untuk itu, dia meminta hal tersebut dapat dibuktikan secara valid, karena tidak mungkin sebagai lembaga Golkar menerima uang. Terkecuali memang ada oknum yang menyalahgunakan nama partai.

"Harus bisa dibuktikan kalau Golkar menerima sumbangan itu dan meminta kepada yang bersangkutan, kan gitu. Jadi mesti dilihat dulu relevansinya, koneksi," tegas Bambang yang kini menjabat ketua DPR.

Fayakhun yang merupakan anggota Komisi I DPR disebut meminta uang sebesar USD 300 ribu kepada perusahaan rekanan Bakamla. Dia berdalih uang tersebut guna keperluan penyelenggaraan Musyawarah Nasional Partai Golkar. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya