Berita

Hukum

Kronologi Pemberian Persenan Ke Eva Sundari Versi Suami Inneke

RABU, 24 JANUARI 2018 | 16:37 WIB | LAPORAN:

. Staf khusus Kepala Bakamla, Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi merupakan otak suap proyek pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla). Dia juga pihak yang mengajak ‎Direktur Utama PT Melati Technofo Indonesia (MTI), Esa Fahmi Dharmawansyah, main dalam proyek yang bernilai Rp 400 miliar ini.

Fahmi Darmawansyah yang mengungkapkan itu dalam persidangan lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (24/1) dengan terdakwa Nofel Hasan, selaku Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Bakamla.

Fahmi menjelaskan bahwa sejak awal dirinya diyakinkan oleh Ali dapat memegang proyek satelit monitoring tersebut.


"Fahmi Habsyi yang awalnya ajak ada pekerjaan di Bakamla. Kalau enggak salah di kantor saya. Dia menyakinkan kalau dia di Bakamla banyak kenal orang," kata dia dalam kesaksian di hadapan majelis hakim.

Walau begitu, untuk mendapatkan proyek tersebut Fahmi harus memberikan persenan kepada sejumlah pihak. Termasuk, para anggota dewan yang mempunyai pengaruh di Bakamla RI, seperti Politikus PDI-P Eva Sundari, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB Bertus Merlas, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar Fayakhun Andriadi.

"Permintaannya ganti-ganti dari 15 persen sampe 20 persen, berubah-ubah," jelas Fahmi.

Permintaan Ali akhirnya disetujui Fahmi. Dia lalu memberikan uang sebesar Rp 24 miliar ke Ali untuk kemudian didistribusikan ke sejumlah anggota DPR.

Fahmi dalam BAP mengaku menyerahkan uang tersebut lantaran Ali dekat dengan Kepala Bakamla Arie Soedewo. Disinggung hal itu, Fahmi pun mengamininya. Belakangan, kata Fahmi, dirinya baru mengetahui jika Ali yang disebut 'Unta' merupakan staf khusus Kabakmla.

Ali, lanjut Fahmi, menjadi 'jembatan' praktik rasuah dengan sejumlah pejabat Bakamla.

"Saya tahu setelah ini. Biasanya mereka ke Habsyi‎‎," demikian Fahmi, istri artis Inneke Koesherawati ini. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya