Berita

Marawi/Net

Dunia

Uang Dan Emas Rampasan Bantu Militan Rekrut Anggota Di Filipina

RABU, 24 JANUARI 2018 | 11:15 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Gerilyawan kelompok militan menjarah uang tunai, emas dan perhiasan senilai puluhan juta dolar saat mereka menduduki sebuah kota di Filipina selatan tahun lalu. Salah seorang pimpinan kelompok militan menggunakan hasil jarahan itu digunakan untuk merekrut sekitar 250 pejuang untuk serangan baru.

Menurut keterangan militer Filipina, pemimpin itu adalah Humam Abdul Najib. Dia kedapatan melarikan diri dari Kota Marawi yang sempat didambakan oleh militan untuk dijadikan kubu militan ISIS di Asia Tenggara, sebelum ditangkap oleh militer pada bulan Oktober setelah lima bulan pertempuran sengit dan pemboman udara.

Sejak itu, Najib, yang juga dikenal sebagai Abu Dar, telah menggunakan barang rampasan yang dijarah dari bank, pertokoan dan rumah di Marawi untuk merekrut anak laki-laki dan pemuda di provinsi selatan Lanao del Sur yang miskin.


"Jelas mereka tidak meninggalkan niat mereka untuk menciptakan kekhalifahan di Asia Tenggara," kata Kolonel Romeo Brawner, wakil komandan Pasukan Bersama Marawi, kepada Reuters pekan ini.

"Itulah tujuan keseluruhan, tapi sementara itu mereka masih berusaha untuk pulih dan membangun lagi  pejuang dan senjata. Perkiraan kami adalah mereka akan meluncurkan serangan teroris," sambungnya.

Pada masa awal pendudukan Marawi Mei lalu, gerilyawan berpakaian hitam membakar gereja, membebaskan tahanan dan memotong pasokan listrik, militan lain menargetkan bank dan rumah warga kaya, memberi sandera sandungan untuk membantu penjarahan.

"Itu di minggu pertama. Mereka membagi kami menjadi tiga kelompok dengan masing-masing tujuh orang," kata J.R. Montesa, seorang pekerja konstruksi Kristen yang ditangkap oleh militan.

Dengan menggunakan bahan peledak, militan tersebut meledakkan brankas tiga bank utama kota tersebut, Landbank, Bank Nasional Filipina dan Bank Islam Al Amanah. Mereka membawa barang rampasan itu dan keluar dari Marawi. [mel]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya