PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berjanji bakal meningkatÂkan kinerja agar target angka ketepatan waktu terbang atau on time performance (OTP) di TaÂhun 2018 bisa lebih baik lagi.
Garuda Indonesia mencatatkan angka ketepatan waktu terbang atau on time performance (OTP) sepanjang 2017 hanya 86,4 persen. Angka ini diakui manajemen tidak sesuai target yang di kisaran angka 90 persen. Garuda IndoneÂsia beralasan, tak maksimalnya OTP tersebut lebih banyak karena insiden Gunung Agung di Bali.
"Pada akhir tahun kita mengÂhadapi kejadian erupsi Gunung Agung yang menjadikan rotasi peÂsawat Garuda Indonesia jadi berÂdampak pada performance kami," tutur Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda IndoÂnesia Helmi Imam Satriyono di Jakarta, kemarin.
Meski begitu, Helmi menegaskan, akan lebih baik di Tahun 2018. Tahun ini, manajemen menargetkan OTP meningkat drastis di angka 91 persen. Upaya tersebut bisa tercapai dengan berbagai perbaikan pelayanan yang dijanjikan perusahaan.
Dalam pelaksanaannya, seÂbagai maskapai bintang lima, Garuda juga akan meningkatkan kualitas kemanan dan keselamaÂtan penerbangan.
Tidak hanya itu, demi meÂingkatkan kinerja perusahaan. Helmi mengaku, utilitas pesaÂwat Garuda Indonesia juga bakal diatur dan ditingkatkan, tanpa mengurangi aspek keselamatan penerbangan.
"Utilitas pesawat kita juga akan diperbaiki, tahun lalu itu setiap pesawatnya 9 jam 36 menit dan tahun 2016 8 jam 50 menit. Sementara tahun ini kita tingkatÂkan menjadi 10 jam," katanya.
Layani Denpasar-Xi'anMaskapai nasional GaruÂda Indonesia segera melayani penerbangan berjadwal rute Denpasar-Zhengzhou dan DenÂpasar-Xi'an pulang pergi (PP) yang akan resmi beroperasi pada akhir Januari 2018.
Dibukanya rute penerbangan ke Tiongkok tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memperluas jaringan penerbangan dan meningkatkan pangsa pasar dari Tiongkok seÂjalan dengan peningkatan trafik kunjungan wisman Tiongkok ke Indonesia.
"Membuka Tahun 2018 ini, kami akan mengoperasikan dua rute internasional ke Tiongkok tujuan Xi'an dan Zhengzhou dari Denpasar. Dibukanya layanan penerbangan tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutkan perusahaan dalam memaksiÂmalkan potensi pasar Tiongkok yang semakin menjanjikan," kata Direktur Kargo Garuda InÂdonesia, Sigit Muhartono, yang membawahi pengembangan rute internasional Garuda Indonesia, Sabtu (6/1/2018).
Dia menuturkan, pasar Tiongkok semakin berperan penting dalam pasar internasional Garuda Indonesia. Dengan tingkat kunÂjungan wisatawan internasional dari Tiongkok yang mencapai 120 juta per tahun di seluruh dunia, Garuda Indonesia optimisÂtis dapat memaksimalkan potensi pasar tersebut, khususnya melalui pembukaan rute Denpasar-Xi'an dan Denpasar-Zhengzhou ini.
"Pembukaan dua rute internaÂsional pada awal tahun ini sekaliÂgus menggambarkan optimisme perusahaan dalam meningkatkan pertumbuhan market sharenya. Saat ini market share Garuda Indonesia pada rute Indonesia-Tiongkok berada di kisaran 35 persen," tutur Sigit.
Momentum beroperasinya rute baru penerbangan ke Tiongkok ini sekaligus menjadi bagian dari dukungan Garuda Indonesia terÂhadap upaya peningkatan trafik pariwisata Bali yang sebelumÂnya sempat terdampak aktivitas erupsi Gunung Agung.
Lebih lanjut Sigit mengungÂkapkan, Tiongkok saat ini meruÂpakan pasar utama pariwisata Indonesia. Pemerintah telah menargetkan tingkat kunjungan wisatawan Tiongkok ke IndoneÂsia dapat menyentuh angka 10 juta wisatawan pada 2019.
"Komitmen tersebut tentu menjadi potensi market yang akan terus kami kembangkan," ucap Sigit. ***