Pemerintah menargetÂkan tingkat inflasi nasional pada 2020 berada di level 3,5 dengan deviasi plus minus 1 persen. Jumlah tersebut tuÂrun dari inflasi yang dipatok pemerintah sebesar 4 persen plus minus 1 persen pada 2016 dan 2017.
Menteri Koordinator BiÂdang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, target tersebut ditetapkan mempertimbangkan laju inÂflasi negara-negara mitra dagang Indonesia.
"Ini rapat pembuka TPIP (Tim Pengendali Inflasi Pusat). Kita memang meÂlihat bahwa Indonesia arah inflasinya menurun dari taÂhun ke tahun. Dan kita ingin supaya inflasi kita tidak jauh dari negara-negara lain," ungkap Darmin usai rapat dengan TPIP di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, kemarin.
Dalam rapat ini hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dan Gubernur BI Agus MartowarÂdojo. Selain itu, Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti dan Tim Satgas Pangan.
Darmin menuturkan, untuk tahun 2018, target inflasi dipatok berada pada kisaran 3,5 plus minus 1 persen. Dan, tahun 2020 ditargetkan 3 plus minus 1 persen.
Darmin menuturkan, pihaknya akan membahas lebih detil untuk merumuskan strategi mencapai target terseÂbut. "Kita belum membaÂhas bagaimana menurunkan daerah yang inflasinya tinggi. Nanti ada bahasan untuk itu, kira-kita mungkin Juli. Nanti kita akan mengundang daerah-daerah," ujarnya
Sementara itu, Mendagri Tjahjo Kumolo mengungkapkan, saat ini masih ada 21 daerah kabupaten dan kota yang belum memiliki Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
"Kami sudah minta ke Dirjen Bangda (Pengembangan Daerah) untuk menÂdorong, mudah-mudahan rampung tahun ini. Karena inflasi itu harus terakomoÂdasi atau diredam di tingkat daerah," katanya.
Tjahjo mengatakan, salah satu hambatan penyebab daerah enggan membentuk TPID yakni kurangnya pemaÂhaman mengenai tim tersebut. Menurutnya, pihaknya tidak bisa memaksa daerah untuk membentuk TPID. Tetapi, pemerintah terus mendorong agar semua daerah membentuk tim TPID.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inÂflasi sepanjang 2017 sebesar 3,61 persen. Angkanya berada di bawah target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara PerubaÂhan 2017, yaitu sebesar 4,3 persen.
Kepala BPS Kecuk, SuÂhariyanto menuturkan inflasi 2017 dipicu kelompok peruÂmahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Tingkat inflasi kelompok tersebut sebesar 5,14 persen dan memiliki andil sebesar 1,24 persen terÂhadap total inflasi. ***