Berita

Foto/Net

Bisnis

Koperasi Didorong Ikut Garap Proyek Infrastruktur

Duit Pemerintah Tak Cukup
SELASA, 23 JANUARI 2018 | 10:46 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah mendorong investor swasta dan koperasi un­tuk terlibat dalam pembangunan proyek infrastruktur. Keterlibatan swasta sangat diperlukan karena anggaran pemerintah untuk ban­gun infrastruktur terbatas.

Menteri Perencanaan Pemban­gunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangu­nan Nasional (Bappenas) Bam­bang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah tidak bisa jalan sendiri dalam membangun infrastruktur. "Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan in­frastruktur, pemerintah juga butuh peran swasta," ujar Bambang di kantornya, kemarin.

Untuk diketahui, dari total ke­butuhan pembiayaan infrastruk­tur yang mencapai Rp 4.769 triliun selama lima tahun (2015-2019) sumber investasi pemerin­tah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya sekitar 41,3 persen atau sebesar Rp 1.969 triliun. Untuk menu­tupi kekurangan tersebut, pe­merintah, mendorong partisipasi swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk terlibat dalam investasi pembangunan infrastruktur.


Menurut Bambang, pemerintah juga mendorong koperasi bisa masuk ke infrastruktur. "Paradig­ma masa lalu kalau infrastruktur pasti pemerintah. Seolah-olah pembangunan infrastruktur bu­kan lahannya swasta atau kop­erasi," tuturnya.

Pemerintah mulai intensif memperkenalkan dan mengedu­kasi bahwa ada bagian dari in­frastruktur yang bisa dikerjakan swasta atau koperasi. "Tentunya visible dan profitable buat inves­tornya," katanya.

Dalam mengundang investor dalam membangun infrastruk­tur, kata dia, pemerintah tidak pilih-pilih atau memprioritaskan negara tertentu. Pemerintah akan mengundang investor yang ber­minat dan punya kemampuan.

Ia mengatakan, pemerintah ingin investor yang masuk sudah biasa dengan infrastruktur. "Jadi kita tidak pilih kasih dalam men­gundang investor. Kita lihat siapa yang punya kemampuan, punya track record dan berminat, silah­kan berpartisipasi untuk menjadi investor," tegas Bambang.

Bambang yakin pembangu­nan infrastruktur adalah kunci bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. "Apabila kita ingin menjadi negara maju, kita mem­butuhkan banyak kelengkapan," ujarnya.

Menurut Bambang, pemban­gunan infrastruktur harus di­lakukan sedini mungkin karena proyek infrastruktur membu­tuhkan jangka waktu menengah panjang. Sebagai contoh, pem­bangunan pembangkit listrik membutuhkan waktu tiga hingga empat tahun.

Untuk itu, pemerintah saat ini melalui Kementerian PPN/Bappenas sangat berkomitmen mengawal pembangunan in­frastruktur. Salah satunya mela­lui pembiayaan dengan skema Pembiayaan Investasi Non Ang­garan Pemerintah (PINA), juga merangkul sektor swasta dan BUMN. "Kita harap yang berpar­tisipasi dalam PINA adalah murni sektor swasta dan BUMN yang tidak mencari Penyertaan Modal Negara (PMN)," tukasnya.

Sebelumnya, Asisten Deputi Menko Perekonomian Bidang Perumahan, Pertahanan dan Pem­biayaan Infrastruktur Bastari Pandji Indra mengatakan, sepan­jang tahun 2015-2019 kebutuhan pembiayaan proyek infrastruktur mencapai Rp 4.417 triliun. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya