. Postingan tentang politik terus meramaikan media sosial jelang Pilgub Sumatera Utara 2018.
Tidak sedikit postingan itu memicu perdebatan antara sesama pendukung pasangan bakal calon. Ada juga yang sekedar mencemooh dengan menyindir bakal pasangan calon tertentu yang memicu perdebatan.
Pengamat sosial dan politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Arifin Saleh Siregar mengatakan berbagai perdebatan dan ocehan politik yang dilontarkan netizen tidak akan memberikan pengaruh besar terhadap kemenangan pasangan bakal calon tertentu.
Pasalnya, komentar dan perdebatan Pilgub Sumut hanya berada pada level masyarakat menengah.
"Masyarakat di akar rumput itu tidak akan termakan oleh perdebatan di media sosial. Metode pendekatan kepada mereka masih tetap sama yakni pendekatan secara personal," ujar Arifin seperti dilansir dari
RMOLSumut.com, Selasa (23/1).
Dia menjelaskan, kalangan netizen merupakan golongan masyarakat kategori menengah ke atas yang paham teknologi. Dari sisi jumlah mereka masih kalah jauh dibandingkan dengan kalangan masyarakat akar rumput yang dikategorikan kalangan menengah ke bawah.
Selain itu, Arifin sangat yakin bahwa kepedulian untuk memberikan suara pada Pilgub Sumut masih didominasi oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah.
"Sedangkan kalangan menengah ke atas mereka bahkan sangat malas memberikan suara di pilkada, karena mereka terlalu banyak pertimbangan sebelum memberikan suara," tutupnya.
[rus]