Berita

Foto/Net

Hukum

Kepada Sembilan Penyidik Dahnil Ngaku Pesimis Polisi Tuntaskan Kasus Novel

SELASA, 23 JANUARI 2018 | 00:34 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terkait statement dirinya saat menjadi narasumber dalam program Metro Realitas dengan tema ‘Benang Kusut Kasus Novel’, yang ditayangkan Metro TV pada 8 Januari 2018.

Hampir sembilan jam dirinya diperiksa sebagai saksi dan ada 24 pertanyaan yang disampaikan oleh sembilan penyidik Direskrimum.

Menurut Dahnil, dirinya pesimis polisi bisa mengungkap siapa dalang dibalik penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.


"Saya pesimis Polisi mau menuntaskan kasus ini, jadi pertanyaan ini yang banyak disampaikan. Saya terus akan mengkritik proses penyelesaian masalah ini," kata Dahnil usai menjalani pemeriksaan, Di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/1).

Selain menyampaikan rasa kekhawatirannya terhadap kasus Novel, dalam BAP-nya Dahnil juga menyampaikan untuk mendorong terbentuknya Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

Menurutnya TGPF dapat membantu aparat Kepolisian memecahkan siapa pelaku kasus yang sudah berjalan selama sembilan bulan ini. Terlebih Polisi memiliki keterbatasan ketika menyangkut hal non teknis atau dengan kata lain terkait politik yang bisa saja menjadi salah satu penghambat Kepolisian untuk menuntaskan kasus ini.

"Saya mengusulkan kepada Polisi, kemudian mendorong pembentukan TGPF kepada bapak Presiden Jokowi," ujarnya.

Dalam acara ‘Benang Kusut Kasus Novel’ Dahnil sempat menyampaikan bahwa pelak pelaku penyerangan terhadap Novel adalah seseorang yang berprofesi sebagai 'mata elang' atau jasa penagih utang.

Hal itu jugalah yang menjadi alasan Polisi memanggil Dahnil untuk dimintai keterangan. Polisi menduga Dahnil berasumsi terkait pelaku penyerangan terhadap Novel, terlebih pernyataan tersebut tidak memiliki fakta hukum dan bukti lainnya. [nes]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya