Berita

Bisnis

KONTRIBUSI MANUFAKTUR UNTUK PDB

Gus Dur Era Industrialisasi, Jokowi Era Stagnasi

SENIN, 22 JANUARI 2018 | 22:48 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Capaian tertinggi kontribusi sektor industri pengolahan atau manufaktur (di luar sektor migas) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pasca reformasi terjadi di era Pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

"Selama era Gus Dur (2000-2001) dapat dikatakan telah terjadi industrialisasi. Di era Gus Dur terjadi peningkatan angka kontribusi manufaktur terhadap PDB dari 23,8% tahun 2000 ke 25,2% pada tahun berikutnya," kata Peneliti Lingkar Studi Perjuangan (LSP) Gede Sandra mengutip data BPS, Senin (22/1).

Sedangkan selama era Megawati Soekarnoputri berkuasa, tahun 2001-2004, Gede menyimpulkan telah terjadi deindustrialisasi. Hal ini karena angka kontribusi manufaktur terhadap PDB cenderung menurun, dari 24,8% (2002), 24,5% (2003) hingga ke 23,9% (2004).

"Selama era SBY (2004-2014) dapat dikatakan juga telah terjadi deindustrialisasi. Kontribusi manufaktur terhadap PDB terus turun secara signifikan, dari 22,4% (2005) hingga 17,8% (2014)," kata Gede yang juga merujuk data BPS.

Kondisi sama terjadi selama era Jokowi. Sejak Jokowi memimpin 2014 hingga 2017, terjadi stagnasi industri bila tidak ingin dikatakan sebagai deindustrialisasi.

Angka kontribusi manufaktur terhadap PDB pada kuartal ke-3 tahun 2017 sebesar 17,75%, sedikit lebih rendah dari angka tahun 2014 sebesar 17,8%.

"Meskipun, sempat terjadi peningkatan di 2015 sebesar 18,19% dan 2016 mencapai 18,2%," demikian Gede Sandra.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya