Berita

Sergei Lavrov/Net

Dunia

Menlu Rusia: Tingkat Russiaphobia Di Barat Lebih Tinggi Dari Era Perang Dingin

SENIN, 22 JANUARI 2018 | 13:31 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Rasa ketakutan berlebihan pada Rusia, atau Russiaphobia di Barat mencapai tingkat yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan masa Perang Dingin.

Begitu kata Menteri Luar negeri Rusia Sergei Lavrov akhir pekan kemarin.

"Russiaphobia ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kami tidak pernah melihat ini selama Perang Dingin," kata Lavrov saat wawancara dengan media Rusia seperti dimuat ulang Press TV.


Amerika Serikat dan bekas Uni Soviet muncul sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia setelah kekalahan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, dan sampai runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Kedua pihak terlibat dalam kompetisi geopolitik dan militer yang kemudian dikenal sebagai Perang Dingin.

"Saat itu ada beberapa peraturan, beberapa kesopanan. Sekarang, semua kesopanan telah dikesampingkan," tambah Lavrov.

Dia menekankan upaya yang ditujukan untuk menghukum Rusia, sambil mencatat sanksi Amerika dan Eropa yang menargetkan Rusia. Sejumlah sanksi telah diberlakukan terhadap Rusia pada 2014 aneksasi Crimea dari Ukraina.

Uni Eropa telah memblokir impor produk dari Krimea dan menghentikan pembelian investasi atau real estate Eropa dan mencegah kapal pesiar berhenti di Krimea.

Krimea mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina pada tanggal 17 Maret 2014 dan secara resmi diterapkan untuk menjadi bagian dari Rusia setelah sebuah referendum, di mana mayoritas orang memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bersatu kembali dengan Rusia.

Namun, Uni Eropa menganggap pembangunan tersebut sebagai "aneksasi ilegal" dan telah memberlakukan sejumlah sanksi ekonomi terhadap Rusia.

Rusia, bagaimanapun, telah membantah tuduhan bahwa hal itu bertanggung jawab atas konflik Ukraina. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya