Berita

Net

Nusantara

MDMC Segera Turunkan Tim Medis Ke Asmat

MINGGU, 21 JANUARI 2018 | 19:13 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Wabah campak dan gizi buruk yang menimpa anak-anak di Asmat, Papua makin berdampak luas. Hingga Jumat kemarin (19/1), tercatat sudah 68 anak meninggal dunia, sementara yang dirawat makin bertambah jumlahnya.

Dalam rangka merespon Kejadian Luar Biasa tersebut, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) berkoordinasi dan masih melakukan kaji kebutuhan yang dilakukan pimpinan daerah Muhammadiyah Timika yang berkoordinasi dengan posko penanganan gizi buruk.

Komandan Nasional Kokam dan Divisi Jakers MDMC PP Muhammadiyah Mashuri Masyhuda mengatakan, untuk sementara pihaknya memonitor perkembangan penanganan dan mempersiapkan bantuan dukungan tim kesehatan dan logistik. Bilamana direkomendasikan, posko penanganan darurat gizi buruk tim MDMC siap diberangkatkan.

"Saya akan berkoordinasi dengan Kader-kader Kokam di kawasan timur Indonesia, dan Insya Allah mereka siap diberangkatkan untuk menjadi relawan berdasarkan assesment awal tim MDMC PP Muhammadiyah," jelasnya kepada redaksi, Minggu (21/1).

Dalam konteks One Muhammadiyah One Respon, seluruh stakeholder Muhammadiyah yang terdiri dari berbagai elemen yang senantiasa terjun jika ada dampak bencana alam maupun tragedi kemanusiaan siap bergerak. Dukungan tim medis MDMC yang terdiri dari relawan medis yang ditugaskan oleh rumah sakit Muhammadiyah. Kemudian dukungan personil relawan lapangan untuk evakuasi dan tanggap darurat selalu menerjunkan kader-kader Kokam terlatih.

"Demikian pula halnya dengan dukungan penggalangan donasi yang digerakkan oleh ibu-ibu Aisyiyah beserta organisasi otonom Muhammadiyah seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan lain-lain," papar Mashuri.

Dia menambahkan, sinergi lintas stakeholder tersebut selalu dijalin dalam masa tanggap bencana. Pun demikian dengan yang terjadi di Asmat, tim respon bencana Muhammadiyah saat ini intens berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait sebelum menurunkan tim yang simultan dalam melakukan tindakan respon. [wah]

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Loyalis Jokowi, Jeffrie Geovanie Sangat Tidak Layak Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:22

Rapor IHSG Sepekan Lesu, Kapitaliasi Pasar Anjlok Rp215 Triliun

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:07

DJP: Pajak Ekonomi Digital Capai Rp33,56 Triliun hingga Akhir Februari 2025

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:47

Kualitas Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Luas

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:44

Pengacara Klaim Duterte Diculik karena Dendam Politik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:19

Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:08

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Gotong Royong

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:48

Fraksi PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Rakyat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:47

Universitas Columbia Cabut Gelar Akademik 22 Mahasiswa

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:34

Tanggapi Usulan Menhub, Kadin: Tidak Semua Usaha Bisa Terapkan WFA Saat Mudik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13

Selengkapnya