Personel Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) bergerak cepat memasuki kampung-kampung terpencil di Kabupaten Asmat, Papua, untuk mengobati warga yang terkena wabah penyakit.
Dalam pelaksanaan tugas lapangan, Satgas Kesehatan TNI dibagi menjadi delapan Tim Kesehatan Gabungan yang terdiri atas TNI, Dinkes, Pemda Asmat dan Aparat Kewilayahan. Mereka diterjunkan ke Distrik (Kecamatan) di wilayah Kabupaten Asmat dengan menggunakan speed boat sebagai transportasi utama menuju titik-titik lokasi.
Demikian informasi yang disampaikan Pusat Penerangan TNI secara tertulis kepada wartawan.
Kemarin (Jumat 19/1), para dokter spesialis dan paramedis bersama personel Puskesmas setempat mendatangi rumah-rumah warga dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksin kepada anak-anak.
Tercatat oleh Satgas Kesehatan TNI KLB, mereka yang sudah mendapatkan pengobatan di antaranya adalah 980 anak Kampung Kasuari, 110 anak Kampung Sohomae, 257 anak Kampung Suagai, 131 anak Kampung Yerfun, 181 anak Kampung Amagais, 219 anak Kampung Amaru.
Lalu, 82 anak Kampung Amkai, 18 anak Kampung Suru-Suru, 4 anak Kampung Berimono, 2 anak Kampung Tomor, 1 anak Kampung TII, 5 anak Kampung Munu, 3 anak Kampung Ocemet dan 1 anak Kampung Pirian.
Sementara untuk pengobatan penderita gizi buruk, yang sudah mendapat penanganan adalah sebanyak 11 orang, sedangkan 53 orang mendapat pelayanan rawat inap. Pengobatan juga dilakukan terhadap 7 orang penderita campak .
Data sementara berdasarkan laporan Posko Satgas Kesehatan TNI KLB sepanjang 17-19 Januari, sekitar 4006 warga Asmat telah mendapatkan pelayanan kesehatan dari Satgas TNI bekerjasama dengan Kemenkes RI dan Dinas Kesehatan Pemda setempat. Pelayanan kesehatan tersebut antara lain imunisasi untuk 3.511 orang, penanganan gizi buruk untuk 55 orang, pengobatan campak untuk 397 orang, pengobatan malaria untuk 4 orang, TBC 4 orang, dyapesia 3 orang dan pengobatan tetanus 2 orang.
Satgas Kesehatan TNI KLB juga menempatkan sembilan dokter spesialis anak di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, karena jumlah pasien anak-anak yang dirujuk dan dirawat di rumah sakit tersebut sangat banyak.
Di samping itu, Satgas Kesehatan TNI KLB juga mendistribusikan logistik untuk masyarakat Asmat, Papua, yaitu TB 1 (biskuit) 2.100 boks, FD 3 (susu) 1.968 boks, T2A (nasi) 840 kaleng, T2B (nasi) 1.140 kaleng, T2C (nasi) 1.130 kaleng, makanan tambahan Balita 1.344 boks, makanan tambahan ibu hamil 588 boks, Biskuit Malkis 28 bungkus, Beras 280 kg, Biskuat 48 bungkus, pakaian bekas 8 koli dan minyak goreng 900 ml 16 botol.
Dansatgas Kesehatan TNI KLB Asmat, Brigjen TNI Asep Setia Gunawan, yang sehari-hari menjabat sebagai Danrem 174/ATW, mengatakan bahwa para personel Tim Kesehatan Gabungan Satgas akan fokus terhadap penanganan campak selama satu bulan. Apabila satu bulan sudah bisa teratasi, mereka akan bergeser ke tempat lain.
"Tim Kesehatan Daerah, baik dari TNI khususnya dari Kodam XVII/Cenderawasih akan tetap di sini, kami targetkan sampai tiga bulan untuk penanganan campak selanjutnya gizi buruk. Ini konsepnya akan berlanjut oleh Pemerintah Daerah," ujarnya.
[ald]