Berita

Foto/RMOL

Dunia

Tragedi Januari Hitam, Kedubes Azerbaijan Kibar Bendera Setengah Tiang

SABTU, 20 JANUARI 2018 | 00:32 WIB | LAPORAN:

Tepat hari ini 28 tahun lalu pembantaian terhadap ratusan rakyat Azerbaijan oleh tentara Soviet, terjadi.

Tragedi 'Januari Hitam' itu diperingati KedutaanBesar Azerbaijan untuk Indonesia dengan pemutaran film dan pengibaran bendera setengah tiang yang dipimpin oleh Duta Besar Azerbaijan, Tamerlan Garayev.

"Tanggal 19 dan 20 Januari ini adalah hari bersejarah bagi rakyat Azerbaijan, bagi perjuangan kemerdekaan," kata Dubes Garayev kepada wartawan di bilangan komplek Kedubes Azerbaijan, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (19/1).


Dalam keadaan gelap gulita dan tanpa siaran televisi, pasukan tentara Soviet dengan mesin perang menginvansi Baku, ibukota Azerbaijan.

Rakyat sama sekali tidak tahu adanya rencana pengumuman situasi darurat, sehingga mereka tidak menyangka bakal diserbu dan ditembaki. Pengumuman situasi darurat militer di Baku baru disiarkan oleh radio lokal pada 07.00 keesokan pagi pada 20 Januari 1990.

Dubes Garayev menceritakan, menurut laporan investigasi resmi Kantor Jaksa Agung Azerbaijan, lebih dari 350 orang tewas dan hampir seribuan orang terluka dalam serangan mendadak itu. 841 orang ditangkap secara ilegal.

"Mereka (tentara Soviet) membunuh para wanita, semua orang, anak-anak di dalam rumah," tuturnya.

Tank dan mesin perang Soviet menghancurkan apa saja yang ditemukan di jalan menuju Baku. Ratusan bangunan hancur, negara dan warganya menderita di tengah kerusakan material yang besar akibat serangan tentara Soviet.

"Soviet membenarkan invasi dengan mengutip perlunya mengevakuasi orang-orang Armenia dari Baku. Itu adalah kebohongan sinis," tegasnya.

Tentara Soviet dikirim ke Baku dengan alasan melindungi orang-orang Rusia dan Armenia, yang punya sejarah panjang permusuhan dengan bangsa Azerbaijan. Dalih itu hanya digunakan untuk membenarkan invasi Baku.

"Tujuan sebenarnya dari orang-orang Armenia, yang mengajukan klaim teritorial melawan Azerbaijan," terang Garayev.

Dua tahun kemudian setelah tragedi berdarah itu, lanjut Garayev,  tepatnya 20 Maret 1992, Azerbaijan mengumumkan kembali kemerdekaan negaranya. Pasukan tentara Soviet harus keluar dari negeri negeri kaya minyak di tepi Laut Kaspia tersebut.

Tapi rakyat Azerbaijan tidak akan melupakan tragedi malam 20 Januari. Anak-anak bangsa yang terbunuh malam itu telah melapangkan jalan bagi gerakan kemerdekaan Azerbaijan. Mereka dimakamkan di tempat paling tinggi di Baku, di sebuah bukit tempat para peziarah bisa memandangi seluruh kota Baku dengan jelas. Bukit tersebut dinamakan 'Bukit Syuhada'.

"Pada hari ini dan besok rakyat Azerbaijan beramai-ramai mengunjungi makam pahlawan mendoakan para syahid yang terbunuh 28 tahun lalu,  juga ada pemadaman lampu," ujar Dubes Garayev. [nes]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya