Berita

Tentara Swedia/Net

Dunia

Swedia Bersiap Rilis Selebaran Peringatan Potensi Perang

KAMIS, 18 JANUARI 2018 | 11:47 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Swedia bersiap menyebarkan selebaran kepada 4,7 juta rumah tangga musim semi ini di tengah meningkatnya ketakutan akan dapat menyeret ke bahaya perang.

Selebaran tersebut, yang mendesak warga untuk mempersiapkan krisis dan bencana di masa damai serta bersiap menghadapi berbagai jenis serangan terhadap masyarakat dan Swedia, adalah langkah terakhir dalam strategi pertahanan negara tersebut.

Selebaran tersebut, yang akan diterbitkan akhir tahun ini, bertujuan untuk mendidik orang Swedia tentang bagaimana mempersiapkan diri jika situsi krisis terjadi dan meminta daerah kota untuk menyiapkan bunker Perang Dingin sebelumnya.


Menurut juru bicara Civil Contingencies Agency, selebaran juga akan memberikan tip praktis untuk memastikan warga memiliki semua kebutuhan makanan, air dan selimut yang tersedia di rumah.

Swedia diketahui melakukan perubahan dalam kebijakan pertahanannya. Negara tersebut telah banyak berinvestasi dalam strategi pertahanannya di seluruh negeri.

Swedia memperkenalkan kembali wajib militer dan juga menempatkan tentara di pulau penting di Gotland. Negara tersebut menangguhkan wajib militer pada tahun 2010 lalu dan sebagai gantinya mengadopsi sistem rekrutmen yang mengandalkan sukarelawan.

Tapi kebijakan itu diubah pada bulan Maret 2017  dan mengumumkan wajib militer akan kembali pada tahun 2018.

Keputusan itu diambil untuk meningkatkan belanja pertahanan sebesar 720 juta dolar AS selama lima tahun diambil pada bulan Februari 2015.

Rencana tersebut bertujuan untuk memastikan ada 6.000 anggota penuh waktu yang melayani bersama dengan 10.000 yang bekerja paruh waktu.

Dimuat CNN, langkah pertahanan itu dilakukan untuk Swedia untuk menanggapi agresi Rusia yang dirasakan.

Pada bulan Mei 2017 Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist mengatakan bahwa ada ancaman dari rezim Rusia.

"Rezim Rusia telah menunjukkan bahwa mereka siap untuk menggunakan kekuatan militer untuk memenuhi tujuan politik," katanya.

Swedia bukan anggota NATO namun telah memberikan kontribusi pada operasi yang dipimpin NATO. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya