Berita

Perut korban buncit seperti wanita hamil/BBC

Dunia

Palsukan Ratusan Kehamilan, Dukun Guinea Ini Ditangkap Polisi

KAMIS, 18 JANUARI 2018 | 07:38 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Seorang penyembuh atau dukun di Guinea ditangkap polisi karena menipu ratusan wanita agar percaya bahwa mereka hamil sejak beberapa tahun terakhir.

Dukun wanita itu bernama N'na Fanta Camara. Dia menipu para korbannya dengan mengatakan bahwa dia bisa menjadikan wanita yang memiliki kesulitan dalam memiliki anak untuk bisa hamil.

Ratusan wanita datang kepadanya dan diberikan ramuan racikan sendiri yang terdiri dari dedaunan dan obat lainnya untuk dikonsumsi. Akibatnya, perut wanita akan terlihat membuncit layaknya orang hamil.


Untuk layanannya, para korban membayar sekitar 33 dolar AS.

Polisi percaya bahwa Camara menghasilkan ribuan dolar setiap bulannya atas aksi penipuan tersebut. Camara sendiri mengatakan bahwa dia hanya berusaha membantu para wanita tersebut.

Pekan ini, lebih dari 200 wanita yang merasa ditipu melakukan aksi protes di luar kantor polisi di ibukota Guinea Conakry dimana Camara ditahan.

"Sudah setahun sejak kami pertama kali mengunjungi wanita ini," kata salah seorang pemrotes seperti dimuat BBC.

"Selama kunjungan pertama kami, dia memberi kami beberapa obat daun dan rempah yang membuat kami muntah. Dia meyakinkan kami bahwa ini baik untuk kita. Seiring seseorang terus mengkonsumsi obat-obatan ini, perut mulai naik sedikit," jelasnya.

"Setelah beberapa saat, kami mengunjungi lagi, dia memeriksa kami hanya dengan menyentuh perut kami dan dia menyatakan bahwa kami hamil," sambungnya.

Para wanita menambahkan bahwa Camara menyuruh mereka untuk tidak pergi ke dokter, dan begitu dia mengumumkan bahwa mereka hamil, mereka diharapkan memberinya ayam dan kain dengan ucapan terima kasih.

Polisi sendiri menduga ada lebih dari 700 wanita berusia 17 sampai 45 diyakini telah dipengaruhi oleh "penyembuhan" kehamilan Camara.

Kasus ini mencerminkan masih tingginya ketergantungan warga Guinea pada dukun dan pengobatan tradisional daripada pengobatan medis dokter.

Pada tahun 2006, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa 80 persen orang Afrika menggunakan perawatan tradisional. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya