Berita

Politik

Pendiri Hanura: Ada Orang Besar Di Balik Kudeta OSO

RABU, 17 JANUARI 2018 | 20:33 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Gejolak di tubuh Partai Hanura belum berakhir. Giliran pendiri partai angkat suara. Djafar Badjeber merasa aneh ketua umum yang dipilih secara aklamasi justru mau dilengserkan dengan cara yang tidak bermartabat dan inskonstitusional.

"Nampaknya mereka ini haus kekuasaan, dan kurang bersabar menjadi elit partai," kata Djafar, salah satu pendiri Partai Hanura, Rabu (17/1).  

Menurut Djafar, alasan yang diungkapkan anggota yang mengaku kader partai jika Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) telah melanggar AD/ART sangat menggelikan.


"Mana pelanggaran itu? Mengapa tidak dibicarakan melalui rapat terlebih dahulu?" tantang dia.

Kalau pun ketum memiliki kekurangan dalam memimpin partai, sambung dia, tetapi momentum yang mereka persoalkan tidak tepat dilakukan saat ini. Partai Hanura akan punya agenda besar Pilkada, Pileg dan Pilpres.

Apa yang dilakukan kader yang secara sepihak memecat OSO tersebut, dinilai Djafar sebagai tindakan provokatif dan perusakan Partai Hanura secara sistematis.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, upaya kudeta sudah dirancang dua sampai dengan tiga bulan lalu. Djafar menyebut orang besar di balik kudeta OSO tersebut tak rela jabatan ketua umum di pundak OSO.

"Dari berbagai info dan statemen beberapa orang saya haqul yakin bahwa beliau ini masih butuh 'mainan' dan untuk memperbanyak pundi-pundi," kata dia.

Djafar menambahkan, tidak tertutup kemungkinan Hanura bisa bernasib sama dengan partai yang yang terus berkonflik kalau tidak ada yang mau mengalah.  

"Agama menyuruh kita untuk musyawarah, apalagi nama partai ini Hati Nurani Rakyat. Pahami dan hayati itu dengan sungguh- sungguh. Dukungan Hanura kepada Joko Widodo bisa menjadi mentah dan buyar kalau Partai Hanura gagal sebagai peserta Pemilu legislatif dan Capres 2019," pungkasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya