Banyak Purnawirawan Ikut Pilkada, PPAD Tegaskan Tetap Netral

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Letjen Kiki Syahnakri menegaskan PPAD sebagai wadah para Purnawirawan bakal bersikap netral dalam tahun politik 2018 dan 2019.

"Pengangan kita adalah AD/ART, PPAD sama dengan Angkatan Darat, harus netral dan tidak boleh berpolitik praktis untuk itu, pengurus PPAD syaratnya tidak boleh menjadi pegurus parpol," kata Kiki usai silaturahmi seluruh anggota PPAD di kantor PP PPAD, Matraman Raya, Jakarta Timur, Rabu (17/1).

Kendati demikian, lanjut Kiki, PPAD menghormati hak politik masing-masing para purnawirawan yang ikut dalam parpol dan pilkada. Pasalnya mereka telah tersebar diberbagai parpol dan ormas-ormas yang ada di Indonesia.

"Jadi kalau mau berpolitik praktis mendukung salah satu calon silahkan tapi itu atas nama pribadi bukan urusan organisasi PPAD," ujar Kiki.

Jadi, lanjut Kiki, jajaran purnawirawan boleh saja ada dimana-mana baik parpol maupun ormas sesuka hatinya. Namun jangan harus tetap kepada barisan sapta marga sumpah prajurit.

"Ketika pensiun sapta marga kita kan tidak dicabut," ujar Kiki.

Kiki yakin institusi TNI tidak akan terkontaminasi dan terpengaruh ke dalam politik praktis.

"Contoh Pangkostrad Edi, hanya beberapa hari mungkin setelah jadi anggota aktif, setelah itu dia harus kampanye, tapikan Pangkostradnya bukan pak Edi lagi sudah pak Agus, pak Agus saya yakin akan mampu membentengi institusinya agar tidak terbawa arus kepentingannya pak Edi saya yakin itu," demikian Kiki. [san]