Berita

Lars Lokke Rasmussen/Reuters

Dunia

Denmark Bersiap Tingkatkan Anggaran Pertahanan Demi Melawan Agresi Rusia

SELASA, 16 JANUARI 2018 | 14:05 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Denmark berharap untuk mendapat dukungan dalam peningkatan yang substansial dalam belanja pertahanan bulan depan. Langkah itu dinilai dapay membantu melawan kegiatan militer intensif Rusia di Eropa timur dan utara.

"Perilaku Rusia telah menciptakan lingkungan keamanan yang tidak dapat diprediksi dan tidak stabil di wilayah Laut Baltik," kata Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen awal pekan ini.  

Denmark diketahui pekan lalu mengerahkan 200 tentara ke sebuah misi NATO yang dipimpin Inggris di Estonia yang bertujuan untuk mencegah Rusia menyerang anggota Baltik NATO.


"Ketika saya menerima (Vladimir) Putin di Kopenhagen selama masa jabatan pertama saya sebagai perdana menteri pada tahun 2010, semua orang berpikir bahwa ini akan menjadi awal dari sebuah kerjasama baru dan jauh lebih baik dan lebih bersahabat antara Eropa dan Rusia. Dan itu bisa mengurangi pengeluaran militer kita," katanya.

"Tapi mengingat agresi Rusia dan apa yang terjadi di Krimea, saya pikir kita harus bersikap realistis mengenai berbagai hal dan menginvestasikan lebih banyak lagi untuk keamanan kita," tambahnya.

Pada tahun 2016, Rusia memindahkan rudal Iskander-M yang memiliki kekuatan nuklir ke daerah kantong Kaliningrad di Laut Baltik dan menggunakan sistem pertahanan rudal S-400 di sana.

Pada bulan April tahun lalu, Denmark mengatakan bahwa Rusia telah merusak jaringan komputer pertahanannya dan mendapatkan akses ke email karyawan pada tahun 2015 dan 2016.

Untuk bisa merealisasikan peningkatan anggaran, pemerintah minoritas kanan pusat Denmark perlu membujuk parlemen untuk mendukung kenaikan anggaran pertahanan 20 persen yang diusulkan selama periode lima tahun.

"Kami ingin melihat diri kita sebagai anggota inti NATO. Dan agar berperilaku seperti anggota semacam itu, kita perlu meningkatkan pengeluaran kita," tegasnya. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya