Kabar duka datang dari vokalis The Cranberries, Dolores O'Riordan awal pekan ini. Penyanyi asal Irlandia itu meninggal dunia di usia 46 tahun pada Senin (15/1).
Dolores yang tengah berada di London untuk sesi rekaman singkat dikabarkan meninggal secara tiba-tiba di sebuah hotel.
"Kami sangat terpukul atas meninggalnya Dolores teman kami," tulis teman bandnya di akun Twitter.
"Dia adalah bakat yang luar biasa dan kami merasa sangat terhormat telah menjadi bagian dari kehidupannya sejak tahun 1989 ketika kami memulai Cranberries. Dunia telah kehilangan artis sejati hari ini," sambungnya.
Pihak Dolores juga merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa anggota keluarga sangat terpukul mendengar kabar tersebut dan meminta privasi pada saat yang sangat sulit ini.
Namun tidak ada rincian lebih lanjut mengenai wafatnya Dolores.
Penyanyi yang membawa The Cranberries pada ketenaran di seluruh dunia dan dikenal sebagai salah satu band paling populer di tahun 1990-an diketahui berjuang dengan masalah kesehatan selama beberapa waktu terakhir.
Masalah itu jugalah yang memaksa The Cranberries membatalkan tur Eropa dan Amerika Utara. Dia juga mengungkapkan bahwa dia telah didiagnosis menderita gangguan bipolar.
Dolores meraih ketenarannya dengan perjuangan hidup yang luar biasa. Anak bungsu dari tujuh bersaudara itu memulai karir musiknya di tahun 1990 saat dia berhasil mengikuti audisi untuk menjadi penyanyi band yang kemudian disebut The Cranberry Saw It.
Dolores yang berasal dari Limerick itu memiliki gaya bernyanyi yang terinspirasi Celtic. Dia adalah sosok yang "memberi nyawa" pada hits ternama seperti "Zombie" dan "Linger".
Selama karir mereka, The Cranberries berhasil menjual lebih dari 40 juta album di seluruh dunia. Pada tahun 1995, Rolling Stone memuji band ini sebagai "ekspor musik Irlandia terbesar sejak U2".
The Cranberries terus kemudian mengalami hiatus pada tahun 2003 dan direformasi pada tahun 2009.
Dolores juga melebarkan sayap sendiri, merekam beberapa album solo dan juga menyediakan vokal untuk band alternatif berbasis New York City yang disebut D.A.R.K.
Dolores yang dibesarkan di keluarga Katolik yang taat merupakan seorang pengagum Paus Yohanes Paulus II dan pernah tampil di beberapa konser Natal tahunan Vatikan.
Namun seiring bertambahnya usia, Dolores berjuang dengan penyakit mental di tahun 2014 saat dia dituduh melakukan penyerangan terhadap tiga petugas polisi dan seorang pramugari dengan penerbangan Aer Lingus dari New York ke Irlandia. Dia mengaku bersalah dan didenda 6.600 dolar AS.
Saat kabar kematian Dolores menyebar, Presiden Irlandia Michael Higgins menyampaikan pesan belasungkawa.
"Untuk semua orang yang mengikuti dan mendukung musik Irlandia, musisi Irlandia dan pentas seni kematiannya akan menjadi kerugian besar," katanya seperti dimuat
NBC News.
[mel]