Berita

Kampanye untuk Zainab/Net

Dunia

Mendobrak Hal Tabu, Tiga Selebriti Pakistan Akui Dilecehkan Secara Seksual Saat Kecil

SELASA, 16 JANUARI 2018 | 07:57 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Tiga selebriti Pakistan mendobrak hal tabu di negara tersebut dengan secara terbuka mengungkapkan bahwa mereka pernah dilecehkan secara seksual saat anak-anak.

Aktor Nadia Jamil, desainer Maheen Khan, dan PR Frieha Altaf berbagi cerita mereka di media sosial soal pengalam kelam masa kecil mereka.

Jamil memberitahunya 100 ribu pengikutnya di Twitter akhir pekan kemarin dengan mengatakanbahwa dia pernah mendapatkan pelecehan seksual semasa kecil.


"Orang-orang mengatakan kepada saya untuk tidak berbicara untuk menghormati kehormatan keluarga saya," tambahnya.

"Tapi apakah kehormatan keluargaku terpenuhi dalam tubuhku? Saya adalah seorang yang sangat bangga, penuh kasih, selamat. Tidak ada rasa malu pada saya atau anak-anak saya," tambahnya.

Kemudian di hari Minggu (14/1), Altaf mempostingkan pernyataan yang menyebut bahwa dia pernah dianiaya secara seksual pada usia enam tahun. Dia mengatakan satu-satunya untuk mengatasi rasa malu adalah dengan diam.

Pengakuan tiga selebriti wanita Pakistan itu terjadi di tengah kemarahan masyarakat atas kematian gadis kecil berusia tujuh tahun, Zainab Ansari yang ditemukan tewas setelah diperkosa dan dibunuh oleh orang yang tak dikenal, pelaku hingga saat ini masih dalam perburuan polisi Pakistan.

Di Twitter, para selebritis menggunakan hashtag #justiceforZainab. Mereka juga menambahkan #MeToo, menghubungkan cerita mereka kampanye internasional melawan penyerang yang dipicu oleh skandal Harvey Weinstein.

"Ini adalah poin pertama dan bagus yang telah dibuat," kata Manizeh Bano, direktur eksekutif Sahil, badan amal anti-pelecehan.

Dia berharap korban selamat lainnya akan didorong untuk maju ke depan oleh wanita-wanita kuat yang melanggar tabu nasional terhadap diskusi terbuka mengenai masalah seksual.

Pakistan menempati urutan keempat sebagai negara paling ramah di dunia bagi wanita dan memiliki usia legal persetujuan 12 orang.

Selain itu, pendidikan seksual tidak ada dari kurikulum nasional Pakistan, dan bahkan membicarakan masalah ini dapat memicu kecaman dari sayap kanan agama di negara tersebut. Demikian seperti dimuat The Guardian. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya