Berita

Bisnis

IMPOR BERAS

Rizal Ramli Kritik Bulog Yang Pasif

SENIN, 15 JANUARI 2018 | 20:57 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Seharusnya, Badan Urusan Logistik atau Bulog memiliki cadangan stok beras sebanyak 2 sampai 2,5 juta ton yang bisa digelontorkan untuk mengatasi kenaikan harga beras di daerah-daerah.

Artinya, Bulog bisa mengintervensi dengan melakukan operasi pasar sehingga menekan harga.

Begitu yang dikatakan oleh ekonom senior mantan Kepala Bulog, Rizal Ramli, menanggapi rencana pemerintah mengimpor 500.000 ton beras dari Vietnam dan Thailand.


"Bulog itu fungsinya untuk stabilisasi, dengan modal stok 2,5 juta ton bisa bikin stabil pasar 30 juta ton di seluruh Indonesia. Syaratnya, Bulog harus aktif," kata Rizal saat meninjau Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Senin (15/1).

Rizal menyayangkan Bulog yang saat ini tidak aktif. Ia mencontohkan, Bulog hanya membeli 58 persen atau sekitar 1 juta ton beras dari petani pada tahun 2017. Ia pertanyakan mengapa Bulog tidak membeli 2 sampai 2,5 juta ton beras untuk stok dalam negeri.

"Karena kalau beli dari rakyat 2,5 juta ton jadi enggak ada kebutuhan untuk impor. Perlu kalian pertanyakan kenapa Bulog tidak beli sesuai target, apa alasannya, sengaja? Kalau sengaja, saya kasihan sekali. Pemerintahan Jokowi dikerjain nih," ungkap dia.

Alasan stabilisasi harga karena masa panen petani baru berlangsung di bulan Februari-Maret mendatang, juga dianggapnya tidak relevan sebagai dasar impor. Stok 950.000 ton beras yang saat ini dimiliki Bulog pun sejatinya sudah mencukupi.

"Kalau stok yang ada di Bulog sekarang 950.000 ton, sebetulnya cukup buat dua bulan Januari-Februari, untuk rakyat miskin, untuk stabilisasi. Panen sudah mulai di beberapa daerah. Sebetulnya kalau stock management-nya canggih, Bulog aktif, maka tidak diperlukan impor. Tapi karena Bulognya pasif, jadi berisiko," terang Rizal. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya