Berita

Donald Trump/Net

Dunia

Demokrat: Peringatan Rudal Palsu Bukti Gagalnya Kebijakan Trump Pada Korea Utara

SENIN, 15 JANUARI 2018 | 12:26 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Alarm palsu tentang serangan rudal balistik yang membuat orang Hawaii ketakutan pada hari Sabtu (13/1) kemarin menunjukkan bahwa kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai Korea Utara salah.

Begitu kritik dari perwakilan Demokrat Amerika Serikat di Hawaii, Tulsi Gabbard.

"Ya bahwa alarm palsu terjadi dan kita harus memperbaikinya, tapi kita harus menggarisbawahinya di sini, mengapa warga Hawaii dan Amerika Serikat menghadapi ancaman nuklir yang datang dari Korea Utara?" kata Gabbard.


"Dan apa yang presiden ini lakukan, segera, untuk menghilangkan ancaman itu?" tambahnya.

Pada saat alarm palsu itu berbunyi, Trump diketahui berada di lapangan golf di Florida.

Saat alarm palsu berbunyi, selang 38 menit kemudian baru ada ralat dari otoritas setempat dan mengatakan bahwa itu adalah sebuah kesalahan.

"Hawaii baru saja memulai beberapa bulan yang lalu sirene serangan nuklir bulanan ini sebagai ujian," kata Gabbard.

Dia menambahkan bahwa orang-orang yang mendapat pesan tersebut mengalami campur aduk karena hanya memiliki wkatu 15 menit untuk berlindung.

"Hal ini tidak dapat diterima, tapi ini benar-benar menyoroti kenyataan nyata yang dihadapi orang-orang Hawaii," kata Gabbard.

"Saya telah meminta Presiden Trump untuk bernegosiasi langsung dengan Korea Utara, untuk duduk di seberang meja dari Kim Jong-un, mengatasi perbedaan sehingga kita bisa membangun jalur menuju denuklirisasi, untuk menghapus ancaman ini," jelasnya seperti dimuat The Guardian.

Dia menambahkan bahwa seharusnya tidak ada prasyarat untuk perundingan semacam itu, yang berarti bahwa Korea Utara seharusnya tidak harus melepaskan senjata nuklirnya terlebih dahulu sesuai tuntutan Amerika Serikat untuk bisa memulai perundingan. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya