Berita

Komunisme/net

Politik

Wasekjen PBNU: Seperti Hantu, Komunisme Berusaha Terus Bangkit

MINGGU, 14 JANUARI 2018 | 04:21 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Aktivis senior Djoko Edhi Abdurrahman mengatakan kebangkitan PKI memang benar adanya. Hingga saat ini bau PKI masih tercium di masyarakat.

"Saya ambil contoh seperti saat ini yang sering dilakukan oleh temen-temen dari 'yayasan 65' di bawah pimpinan saudara Bejo," ujar mantan anggota Komisi III DPR, Sabtu (13/1).

Edhi menyebutkan Bejo dan kawan-kawan sebagai aktivis organisasi pelajar underboy PKI di tahun 60-an atas nama HAM ingin agar negara meminta maaf pada PKI karena PKI dianggap sebagai korban politik konflik internal angkatan darat.


"Hemat saya upaya yayasan 65 itu sah-sah saja dalam rangka merehabilitasi nama PKI, tapi fakta politik bahwa PKI adalah pelaku yang terlibat ingin merebut kekuasaan dengan memanfaatkan kondisi pertentangan politik yang tajam di tahun 65 itu," ungkap Wasekjen Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PBNU ini.

Di era generasi milineal ini, kata Edhi, banyak anak muda yang lahir di era tahun 90-an tidak mengerti tentang sejarah pemberontakan PKI sehingga muda terprovokasi atas nama HAM.

"Maka saya sangat setuju dengan Jenderal Gator Nurmantyo mantan Panglima TNI yang gencar menggelar nonton bareng film G30S/PKI agar masyarakat mengerti dan tau apa yang sebenarnya terjadi, PKI itu menyerang duluan bukan korban," terangnya.

Edhi menambahkan, Marx pernah bilang, dia mengirimkan komunisme ke Eropa sebagai hantu. Dalam konteks Indonesia sama saja, komunisme masuk untuk menebar teror dimana-mana bagi masyarakat.

"Banyak kejadian kan contoh di Jawa Timur, kiai-kiai NU dibunuh, aktivis Pemuda Ansor di Banyuwangi diracun dan dibantai," jelasnya.

"Kembali dalam konteks saat ini, seperti kejadian terbaru di Banyuwangi di kasus Palu Arit itu memang saya tidak tahu persis ya tapi itu jelas sebuah indikasi bahwa komunisme akan terus berusaha bangkit dan ingin kembali ke panggung politik Indonesia dengan berbagai macam cara. mengutip Marx, komunis itu hantu dan kasus Palu Arit itu contohnya," demikian Edhi. [san]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya