Alumni 212 Bisa Difasilitasi Jadi Caleg Di Empat Parpol

. Sekretaris Jenderal Garda 212 Hasri Harahap mengaku alasan dibentuknya ormas Garda 212 sebagai wadah bagi para Alumni 212 yang ingin terjun ke dunia politik praktis.

"Ini next (pemilu) 2019, siapa alumni 212 baik yang datang ke Jakarta ataupun mereka yang menyokong di daerah-daerah dan mereka siap jadi legislatif di daerahnya, bisa kita fasilitasi, bisa kita jembatani untuk masuk salah satu partai, Partai Gerindra, PKS, PAN dan PBB," kata Hasri dalam jumpa pers, di kawasan Kemang, Jakarta, Sabtu (13/1).

Hasri mengaku pihaknya memiliki kedekatan personal terhadap para ketua umum empat parpol tersebut, sehingga dia menggaransi peluang untuk bisa dicalonkan sangat besar. Namun demikian, lanjut dia, sang bakal calon harus memenuhi kriteria yang menjadi persyaratan.

"Syaratnya mereka memang dikenal di daerah masing-masing, kemudian punya biaya untuk memenangkan dirinya di daerah, kemudian kita rekomendasi. Artinya, Garda 212 ini ada kedekatan secara emosional seperti Ansufri Idrus Sambo (Ketum Garda 212) dekat dengan Prabowo, Amien Rais, Zulkifli, Shohibul Imam," ujar Hasri.

Garda 212 merupakan perkumpulan alumni Aksi 212 pada 2 Desember 2016 lalu. Aksi massa itu digagas oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI).

Aksi 212 dilakukan menuntut pemenjaraan Gubernur DKI Jakarta kala itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena telah menghina Al-Quran dan ulama lewat pidatonya di Kepulauan Seribu yang mengutip ayat suci Al-Maidah 51.

Kini, sebagian dari mereka yang pernah menjadi tokoh gerakan tersebut berpisah membentuk kelompok masing-masing, misalnya Alumni 212 dan Garda 212. [rus]