Berita

Caroline Riady/RMOL

Nusantara

Caroline Riady: Kami Ingin Menjangkau Sebanyak-banyaknya Masyarakat

KAMIS, 11 JANUARI 2018 | 16:27 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

. Siloam Hospitals Group bercita-cita memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, Caroline Riady, kepada Kantor Berita Politik RMOL, setelah acara peresmian RS Siloam Silampari di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis siang (11/1).

"Kami ingin menjangkau sebanyak-banyaknya masyarakat, dari Sabang sampai Merauke. Tapi tentu saja kami juga mengukur kemampuan kami dan begitu luasnya wilayah Indonesia. Jadi itu semua kami lakukan bertahap dan menyesuaikan tipe dengan lokasi dan kondisi masyarakat," ujar Caroline.

Sejauh ini Siloam Group sudah membangun 32 rumah sakit (RS) di seluruh Indonesia. Di Sumatera Selatan sendiri, RS Siloam Silampari adalah RS kedua yang dibangun setelah RS Siloam Sriwijaya di Palembang. Jika ditotal di seluruh Sumatera, Siloam sudah mendirikan lima RS. Dia menerangkan bahwa tahun ini pihaknya menargetkan pembangunan 10 RS baru di berbagai wilayah.

"Kalau targetnya sih sebanyak-banyaknya, 50 atau 100 rumah sakit, tapi kami mesti menyesuaikan dengan infrastruktur yang terbatas, ketersediaan dokter spesialis, market di daerah, ketersediaan lahan. Ada daerah yang sama sekali tidak memiliki ahli jantung intervensi, itu masalah tersendiri," kata putri dari Chairman Lippo Group, James Riady, ini.

Dengan sumber daya manusia yang terbatas, Siloam ingin menjangkau daerah berpopulasi cukup padat dan membutuhkan fasilitas kesehatan. Karena itu, dukungan dari pemerintah daerah amat penting untuk memudahkan pembangunan fasilitas.

Meski demikian, Siloam Group tetap memegang prinsip bahwa tiap RS yang mereka bangun harus bisa berdiri di atas kaki sendiri. Dengan begitu, keberadaannya bisa dipertahankan dan berkelanjutan.

"Kalau lebih besar pasak daripada tiang pasti tidak bisa dilanjutkan. Kami harus mencukupi dengan lahan yang ada. Kalau tidak bisa dikelola baik tentu kami tidak profesional. Kami juga harus punya disiplin, harus punya dana membeli teknologi baru. Karena itu di tiap RS kami punya financial controller," ujarnya.

Karena itu, perempuan muda yang pernah berprofesi guru ini menekankan pentingnya aspek komersial dan finansial agar fungsi sosial yang menjadi visi Siloam dapat terus berjalan. Siloam di manapun juga menjalin kerjasama yang sangat baik dengan BPJS Kesehatan.

"Mungkin orang punya persepsi, kalau sosial berarti enggak komerasial dan kalau komersial enggak sosial. Padahal prinsipnya adalah keseimbangan. Di rumah tangga saja ada balance keuangan. Kalau tak didukung komersial dan finasial, maka visi tak tercapai," urai lulusan Wheaton College, Illinois, USA ini.

Ia sendiri percaya bahwa industri layanan kesehatan sangat berbeda dengan industri lain. Yang membedakannya adalah tanggung jawabnya pada nyawa manusia. Ia juga berpendapat RS sebagai lingkungan berisiko tinggi karena itu membutuhkan prosedur standar dan sistem yang menjaga pasien bisa merasa aman.

"Saya sangat bangga kalau berkeliling ke Siloam-Siloam daerah, meski banyak kesulitan tapi tetap bisa membantu warga dan menghargai budaya lokal. Saya percaya membangun bangsa dan masyarakat perlu public partnership," ungkap Caroline. [rus]

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Harga Emas Antam Turun Usai Cetak Rekor Tertinggi

Jumat, 21 Februari 2025 | 09:25

Jadi "Pengacara", Anies Temui Diaspora di Qatar

Jumat, 21 Februari 2025 | 09:15

Intelijen Sebut Gencatan Senjata Rusia-Ukraina akan Terjadi Tahun Ini

Jumat, 21 Februari 2025 | 09:07

Proyeksi Penjualan Walmart Suram, Wall Street Muram

Jumat, 21 Februari 2025 | 08:58

Retret Kepala Daerah Hak Prerogatif Presiden

Jumat, 21 Februari 2025 | 08:41

KPK Dalami Dugaan Hasto Kristiyanto jadi Penyokong Dana Pelarian Harun Masiku

Jumat, 21 Februari 2025 | 08:23

Harga Emas Menjulang ke Rekor Tertinggi Ditopang Permintaan Safe Haven

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:59

Ferry Juliantono Dorong Himpuni Terlibat dalam Percepatan Pembangunan melalui Koperasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:48

Greenback Jatuh terhadap Sejumlah Mata Uang Utama

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:39

Pasar Eropa Jatuh ke Level Terendah Satu Pekan

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:13

Selengkapnya