Berita

Luhut/Net

Politik

Luhut: Tahun Kerja Keras Harus Lebih Kompak

MINGGU, 07 JANUARI 2018 | 20:25 WIB | LAPORAN:

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengajak semua eleman bangsa untuk bekerja lebih keras di tahun 2018 ini.  
 
"Kita semua. Harus lebih kompak timnya," katanya dalam catatan awal tahun yang diterima redaksi, Minggu (7/1).

Dia mengatakan, mulai tahun ini pemerintah menerapkan strategi yang lebih reaching out atau lebih jemput bola dalam pembangunan ber4bagai sektor. Salah satunya memanfaatkan keberadaan dana-dana dari luar negeri untuk mempercepat pembangunan.


"Contohnya dana pensiun di Jepang yang bunganya nol persen. Kalau kita tawarkan dana tersebut dapat diinvestasikan di Indonesia dalam program yang berkesinambungan dengan bunga 3 4 persen, mereka pasti senang sekali. Kita juga untung karena hanya membayar bunga yang rendah, jauh di bawah rata-rata suku bunga kredit di Indonesia yang tercatat 11,45 persen, dan hanya setengah dari bunga pinjaman proyek LRT (Light Rail Transit) yang 8,25 persen," jelas Luhut.

Menurutnya, langkah itu tidak sulit dilakukan Indonesia karena sudah memperoleh kepercayaan dunia. Terbukti dengan meningkatnya rating Indonesia beberapa institusi internasional, seperti Fitch Ratings yang mencatat kenaikan peringkat dari BBB- ke BBB, Standard & Poors dari BB+ jadi BBB-/Investment Grade, dan Moody's Investors Service naik dari Stable menjadi Positive.

"Saya juga optimis bahwa rating Indonesia tahun ini akan lebih baik. Dampaknya akan luar biasa karena tingkat kepercayaan investasi pada kita makin tinggi," kata Luhut.

Dia mengatakan, strategi jemput bola penting dilakukan karena pemerintah harus aktif mendatangi investor secara profesional.

"Bukan kita yang menunggu didatangi. Apalagi sekarang kita seolah-olah muncul tiba-tiba di permukaan setelah selama ini Indonesia tenggelam di kancah dunia," ujar Luhut.

Ke depan, pemerintah tidak boleh lagi bergantung pada harga raw material saja. Di mana, industrialisasi harus dijalankan supaya bisa menambah nilai atau added value pada bahan mentah.

Lanjut Luhut, untuk mewujudkan langkah itu ada dua tantangan yang dihadapi. Pertama, masalah ketertinggalan teknologi. Negara-negara maju seperti Tiongkok saat ini sudah menggunakan teknologi robot dengan apa yang disebut sebagai Industry 4.0.

"Tantangan Indonesia adalah bagaimana dapat mengikuti kemajuan teknologi tersebut," katanya.

Tantangan kedua adalah bagaimana memperbaiki sumber daya manusia (SDM). Yang mana ketersediaan SDM berkualitas mutlak dimiliki Indonesia. Tidak bisa tidak.

"Jika tersedia SDM yang terampil maka kita tidak lagi perlu menerima tenaga kerja asing," ujar Luhut.

Untuk mengatasi ketersediaan SDM, pemerintah sudah memutuskan mengundang profesor-profesor kelas dunia agar mau bekerja di universitas-Universitas seluruh Indonesia.

"Opsi lain adalah mendorong kerja sama antara universitas top dunia dengan universitas dalam negeri seperti ITB, UI, UGM, dan sebagainya," beber Luhut. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya