Berita

Tengku Erry Nuradi (kiri) dan Edy Rahmayadi/net

Nusantara

PILGUB SUMUT

Terlalu Percaya Diri, Tengku Erry Telan Akibatnya

SABTU, 06 JANUARI 2018 | 14:39 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Status incumbent tidak bisa menjadi jaminan bagi orang tertentu dengan mudah memenangkan pemilihan umum di level daerah maupun nasional.

Contoh paling nyata adalah petahana Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi. Ia yang sebelumnya telah mengantongi dukungan Partai Golkar, Nasdem, PKB, dan PKPI, kini sedang gigit jari.

Satu per satu parpol berubah haluan. Bahkan, Partai Nasdem yang notabene partai asalnya malah mengalihkan dukungan ke pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah, Jumat malam (5/1).


Pengamat politik yang juga akademisi Universitas Sumatera Utara (USU), Fernanda Putra, menilai hal tersebut dapat terjadi karena beberapa kelemahan Erry sendiri. Salah satunya adalah terlalu percaya diri.

"Mungkin Erry terlampau percaya diri di awal karena menganggap, dengan elektabilitas tinggi, beliau bisa menjadi magnet bagi partai-partai politik," kata Erry kepada RMOL Sumut, Sabtu (6/1).

Fernanda menjelaskan, tingkat kepercayaan diri yang terlalu besar itu menjadikan Erry Nuradi tak mampu berkomunikasi politik dengan baik.
 
"Fatal akibatnya ketika Erry tidak memiliki komunikasi politik yang baik untuk terus menjaga partai-partai politik yang di awal telah mendukungnya," jelasnya.

Konsekuensi politisi yang tidak memiliki kemampuan komunikasi politik adalah ditinggalkan pendukung politiknya (parpol).

"Inilah yang harus diterima kenyataannya oleh Erry, sebagai petahana yang hampir dipastikan tidak bisa ikut bertanding kembali pada Pilgub Sumut," ungkap Fernanda.

Ia melihat kebalikannya dengan Bupati Simalungun, JR Saragih, yang sempat dianggap gagal maju. Ternyata, JR Saragih memiliki komunikasi politik lebih baik dan hampir dipastikan menjadi salah satu kontestan Pilgub. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya