Melly Goeslaw dan Opick sungguh mulia dan beruntung. Kedua pencipta lagu hit itu berkesempatan menengok kondisi anak-anak pengungsi PalesÂtina di tiga negara perbatasan, yakni Turki, Lebanon dan Suriah.
Dalam perjalanan pada 17-24 Desember 2017 itu, mereka mamÂpir di Iqro, sekolah penghafal Al Qur'an khusus pengungsi PalesÂtina. Di sana, Melly dan Opick sempat menghibur anak-anak dengan lagu-lagu religi, walau memang tanpa iringan musik.
"Tidak pakai musik. Lagu Arab satu, lagu bahasa Indonesia satu," tutur Opick saat dijumpai Rakyat Merdeka.
Sementara Melly mengungkapÂkan alasannya pergi ke negeri yang tengah berkonflik tersebut. Yaitu, demi menyingkir sejenak dari drama di dunia hiburan.
"Betapa satu tahun ini berkutat dengan mega drama yang isinya melulu soal eksistensi yang menjiÂjikan. Takut tersaingi, takut kalah, takut hanya pada eksistensi semata. Itu makanan saya sehari-hari seÂbagai seorang yang lebih banyak duduk di dapur meracik masakan-masakan yang kemudian disajiÂkan di atas panggung glamour penuh bintang," beber pelantun
Ada Apa dengan Cinta? ini.
Dalam kondisi seperti itu, Melly taÂkut ia akan terseret dalam situasi yang negatif. "Kepergian saya kesana adalah cara Allah menyelamatkan hati saya yang masih banyak mengÂgerutu, nyinyir dan semua yang jelek," tuturnya.
Keberangkatan Melly dan Opick merupakan bagian dari program SaÂhabat Palestina Memanggil (SPM). Keduanya bersama 13 orang lain yakni dari LSM komunitas Tangan Di Atas (TDA), Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses, SSC, dan JarÂingan Sekolah Islam Terpadu (JSlT) Indonesia mengambil peran sebagai Duta Kemanusiaan.
Para Duta Kemanusiaan ini menyalurkan bantuan yang telah terkumpul dari penggalangan doÂnasi melalui konser-konser kemaÂnusiaan bertajuk Palestina selama hampir 5 tahun dengan dipromotori Qupro Indonesia.
Hasilnya, terkumpul dana sebeÂsar 50 ribu dolar AS. Dari total dana ini, SPM membeli bahan-bahan makanan (sembako), selimut, KaÂsur, bantal, pemanas dan arang untuk para pengungsi. ***