Berita

Hukum

Sering Lamban Ungkap Kasus, Kapolri: Kita Beda Dengan KPK

RABU, 03 JANUARI 2018 | 16:58 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Polri sering kali dikeluhkan lantaran banyak kasus lamban ditangani. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan duduk masalah yang dituduhkan pada Korps Bhayangkara ini.

"Penanganan kasus sangat absurd relatif. Bisa memuaskan pelapor kalau diajukan, terlapor marah. Kasusnya kita hentikan karena gak memenuhi unsur, terlapornya senang tapi pelapornya marah. Kaya gitu lah itu sering kali polisi pada poisis dilematis," kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/1).

Selain persoalan itu, anggaran juga menjadi hal yang mendasar kenapa penaganan kasus di Polri sering berlarut. Polri masih menggunakan sistem indeks terhadap kasus-kasus yang ditangani, yaitu sedang, ringan, sulit dan sangat sulit. Berbeda dengan KPK, kata Tito, yang memakai sistem add cost, dimana limit dananya tak terbatas untuk menangani kasus per kasus.


Ia mencontohkan, Federal Bureau of Investigation (FBI) di AS dalam menangani satu kasus diberikan cradit card, barapapun biaya yang habis untuk membongkar satu kasus tidak masalah, asalkan ada pertanggung jawabanya.

"Seperti KPK sekarang makanya mereka fokus mau ke luar negeri mau kemana terbayar. Kita kasus penghinaan, ada saksi diluar negeri kita berangkat kesana indeksnya ringan, begitu berangkat 150 juta, dari mana?" pungkasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya