Berita

Andi Fajar Asti/Net

Nusantara

Pendidikan 12 Tahun Harus Terkoneksi Ke Sektor Lain

SABTU, 30 DESEMBER 2017 | 10:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia harus menjadi prioritas pembangunan bangsa. Membangun SDM tidak bisa dipisahkan dengan partisipasi dan kualitas pendidikan Indonesia. Karena tujuan pendidikan nasional adalah bagaimana mencerdaskan kehidupan bangsa.

Demikian diungkapkan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pascasarjana indonesia (HMPI), Andi Fajar Asti dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (30/12).

"Untuk menjadi bangsa yang berdaya saing tinggi, maka Indonesia harus mampu bersaing secara global. Untuk itu perlu menaikkan standar pendidikan manusia Indonesia melalui program wajib belajar 12 tahun atau pendidikan menengah," kata Fajar saat menjadi narasumber pada sosialisasi Perda Wajib Belajar Pendidikan Menengah, di Hotel Miko Makassar, Jumat kemarin.


Peserta sosialisasi yang berjumlah 100 orang sangat antusias mengikuti kegiatan karena penerapan wajib belajar pendidikan menengah akan berdampak langsung ke masyarakat khususnya orang tua yang memiliki anak lanjut pendidikan menengah.

Apalagi menurut Fajar, pengamat pendidikan yang sedang menyelesaikan program doktor di Universitas Sains Malaysia (USM), menyinggung perbandingan model pendidikan Indonesia-Malaysia tidak jauh berbeda. Hanya saja, Malaysia lebih kuat menanamkan pendidikan karakter ke peserta didik. Sistem pendidikan Malaysia hanya 30 persen teori dan praktek 70 persen. Sehingga jangan heran kalau SDM Malaysia di atas Indonesia.

"Jika Indonesia tidak mau terus menerus tertinggal dengan negara tetangga, maka Indonesia harus berani melompat termasuk salah satunya adalah mendorong dengan baik program wajib belajar 12 tahun," ujar Fajar.

Kedepan, lanjut dia, program wajib belajar 12 tahun harus terkoneksi dan mendapatkan dukungan ke sektor lain. Misalnya dalam hal pelayanan publik, pemerintah mewajibkan berijazah SMA atau sederajat. Kepemilikan KTP, SIM, akta nikah dan lain-lain sebaiknya terkoneksi dengan program wajib belajar 12 tahun.

"Dengan cara ini kemudian Perda akan memberikan dampak positif terhadap kualitas SDM Indonesia. Termasuk dalam hal penerimaan lowongan pekerjaan sebaiknya sekurang-kurangnya berijazah SMA atau sederajat," pungkas Fajar.

Narasumber lain, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Ashabul Kahfi mengatakan bahwa legislatif akan mendorong pemerintah untuk menyediakan anggaran dan fasilitas terkait dampak dari Perda tersebut. Legislatif juga akan melakukan evaluasi secara rutin untuk memastikan tujuan perda untuk memberi akses pendidikan menengah seluas-luasnya bagi masyarakat dapat berjalan dengan maksimal.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Dapil Makassar, Ashabul Kahfi yang bertempat di Hotel Miko Makassar. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya