Berita

Salah satu anggota keluarga asal Zimbabwe/BBC

Dunia

Cerita Keluarga Asal Zimbabwe Yang "Tinggal" Di Bandara Bangkok

SABTU, 30 DESEMBER 2017 | 06:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Transit atau menunggu penerbangan di bandara dalam waktu yang lama mungkin bukan hal yang menyenangkan bagi kebanyakan orang. Namun, hal itu terpaksa dialami sebuah keluarga asal Zimbabwe.

Dimuat BBC, merujuk pada biro imigrasi Thailand, ada satu keluarga yang terdiri dari empat orang dewasa dan empat anam di bawah umur yang "tinggal" di bandara Bangkok selama tiga bulan terakhir.

Mereka tiba di bandara pada bulan Mei namun menolak untuk kembali ke Zimbabwe karena takut dianiaya.


Keadaan itu terungkap setelah seseorang yang mengatakan bahwa dia bekerja di bandara Suvarnabhumi mengeposkan sebuah foto di Facebook menunjukkan dirinya memberi gadis Afrika kecil hadiah Natal.

Di pos yang sekarang dihapus, Kanaruj Artt Pornsopit mengatakan bahwa keluarga tersebut telah tinggal di bandara selama hampir tiga bulan karena situasi yang tidak menentu di negara mereka.

"Semoga kalian semua kembali ke rumah manis Anda segera", katanya.

Juru bicara biro imigrasi Pol Col Cherngron Rimphadee mengatakan bahwa keluarga tersebut awalnya tiba di Thailand sebagai turis. Mereka mencoba terbang dari Bangkok pada bulan Oktober ke Barcelona melalui Kiev di Ukraina.

Tapi mereka ditolak menumpang karena mereka tidak memiliki visa untuk memasuki Spanyol.

Namun, mereka juga tidak dapat masuk kembali ke Thailand karena mereka telah melampaui visa kunjungan awal mereka lima bulan dan harus membayar denda yang cukup tinggi.

Mereka kemudian membuat perjanjian dengan Ukraina International Airlines (UIA) untuk terbang melalui Kiev ke Dubai sebagai gantinya dan kemudian ke negara ketiga melewati imigrasi Eropa.

Namun, menurut juru bicara UIA, keluarga tersebut membatalkan tiket mereka untuk menyelesaikan perjalanan terakhir mereka, yang menyebabkan mereka dikirim kembali dari Dubai ke Bangkok.

Keluarga tersebut menolak untuk dikirim kembali ke Zimbabwe, dengan mengatakan bahwa mereka takut penganiayaan setelah kerusuhan November di mana Robert Mugabe dilengserkan.

Namun, saat ini tidak ada ketidakstabilan terbuka di Zimbabwe, jadi beberapa di negara tersebut telah meragukan klaim penganiayaan keluarga tersebut

Col Rimphahdee mengkonfirmasi bahwa keluarga tersebut telah mengajukan permohonan ke PBB untuk mendapatkan suaka, tapi untuk saat ini tinggal di bandara Suvarnabhumi dan dirawat dan diberi makan oleh staf bandara.

Badan pengungsi PBB, UNHCR, telah meminta keluarga tersebut untuk berada di Thailand karena sedang mengerjakan sebuah proses untuk mengirim mereka ke negara ketiga.

Thailand sendiri diketahui tidak memberikan status hukum kepada pengungsi dan pencari suaka. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya