Berita

Foto/Net

Bisnis

13 Smelter Nikel Sudah Beroperasi

Hingga Oktober 2017
KAMIS, 28 DESEMBER 2017 | 08:33 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, hingga Oktober 2017 terdapat 13 industri pemurnian (smelter) nikel sudah beroperasi. Sementara dua smelter tutup karena tingginya biaya operasi.

 Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan, investasi untuk pembangunan fasilitas pemurnian nikel di dalam negeri mencapai kurang lebih 5,03 miliar dolar AS atau sekitar Rp 68 triliun.

"Ada 13 perusahaan yang beroperasi, ini semua beroperasi dan tidak ada yang berhenti," kata Bambang dalam jumpa pers di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, kemarin.


Adapun 13 perusahaan yang telah membangun smelter nikel, yaitu PT Vale Indonesia, PT Aneka Tambang (Pomala), PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara, PT Sulawesi Mining Investment, PT Gebe Industry Nickel, PT Megah Surya Pertiwi, dan PT COR Industri Indonesia.

Selanjutnya, ada Heng Tai Yuan, Century Metalindo, In­donesia Guang Ching Nikel and Stainless Steel, Virtu Dragon, PT Surya Saga Utama (Blackspace), dan PT Bintang Timur Steel. 13 smelter nikel yang sudah ter­bangun dan beroperasi tersebut sudah menghasilkan 598 ribu ton (FeNi dan NPI) dan 64 ribu ton Ni-Matte, serta mampu me­murnikan bijih nikel di dalam negeri sebesar 34 juta ton.

Bambang menambahkan, selama dua tahun terakhir, ada dua smelter nikel yang berhenti beroperasi karena faktor keeko­nomian akibat dari meningkat­nya biaya operasi dan melemah­nya harga komoditas mineral di awal 2017. Kedua smelter itu adalah Indoferro dan Cahaya Modern Metal Industri.

"Ini karena kenaikan biaya operasi mencapai 300 dolar AS per ton," kata Bambang.

Menurut Bambang, tingkat keekonomian dalam mengop­erasikan peleburan nikel dengan menggunakan teknologi Blast Furnace sangat dipengaruhi oleh harga bahan baku. Hal tersebut yang mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi PT Cahaya Modern Metal Industri. Sedan­gkan PT Indoferro sejak awal tidak didesain untuk memurni­kan bijih nikel sehingga tingkat keekonomiannya akan berbeda dengan desain awal.

Sementara untuk pembangu­nan smelter Freeport Indonesia, Gatot mengatakan, progres pem­bangunannya masih sebesar 14 persen. "Dia membangun dengan kemajuan 14 persen," ujarnya.

Meski demikian, pembangu­nan smelter Freeport ini tetap dicatat sebagai progres yang masuk hitungan. Di mana per­siapan pre-construction sudah dilakukan tinggal memulai tahap konstruksi.

"Dia sudah siap. Masalahnya kan tunggu IUP (Izin Usaha Pertambangan) yang divestasi, yang extention . Karena ini kan jadi satu paket yang dibicarakan antara pemerintah dan Freeport. Itu sudah selesai saya kira dia go," tuturnya.

Untuk melihat proses pem­bangunan smelter, Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR akan segera melakukan sidak guna melihat langsung proses pembangunan smelter sejumlah perusahaan tambang. Pemban­gunan smelter ini terkait dengan kompensasi, seperti bea dan izin ekspor.

"Pasca masa reses sudah dipu­tuskan, melakukan kunjungan kerja ke perusahaan pertamban­gan yang memiliki tanggung jawab membangun smelter," kata Wakil Ketua Komisi VII Herman Khaeron, kemarin.

Pemerintah, kata politisi Demokrat ini, didorong mem­berikan sanksi berupa financial penalt y bagi perusahaan yang tak sesuai progres pembangunan smelternya. "Pemerintah harus berani memberikan penalti bagi yang bandel. Mengenai besaran sanksinya belum diputuskan," tegas Herman. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya