Berita

Foto/Net

Nusantara

Hoaks Marak, Isu SARA Masih Menghantui Pilkada

SELASA, 26 DESEMBER 2017 | 09:50 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018 nampaknya tidak akan menyurutkan isu suku, ras agama, dan antar golongan (SARA). Persoalan isu SARA ini masih akan terus menghantui pada pesta demokrasi lima tahu­nan di daerah tahun depan.

Pengamat politik Toto Sugiarto mengatakan, perkembangan dunia maya semakin mudah diakses masyarakat sehing­ga berhasil mengembangkan dan memunculkan isu SARA. Sejumlah oknum terus bermain melalui isu SARA dengan tujuan untuk menurunkan elektabilitas pasangan calon (paslon) tertentu di pilkada.

Hasilnya, kepercayaan masyarakat kepada paslon itu perlahan surut. "Dari persoalan personal berlanjut ke isu SARA yang semakin dipengaruhi dunia maya yang disertai hoaks (berita palsu)," kata Toto.


Analis Exposit Strategic ini menuturkan, isu SARA semakin mudah memecah belah masyarakat saat ini. Cara ini sudah dijadikan cara berkampanye partai politik. Dengan ujaran kebencian, penyesatan, berbagai stigma buruk dilabelkan pada sosok tertentu dianggap cara paling mudah melunturkan ke­percayaan masyarakat kepada sosok seseorang.

Terdapat sejumlah pangkal masalah yang menjadikan isu ini semakin mudah dipergunakan.

Pertama, ketidakmampuan kelompok atau partai dalam melaksanakan etika berpolitik. Kedua, ketidakmampuan penye­lenggara pemilu melaksanakan etika penyelenggaraan pemilu. Dan yang paling dikhawatirkan adalah runtuhnya kesadaran bernegara dan menguatnya in­toleransi.

Dia menambahkan, isu SARA yang menyeruak saat ini mu­lai ramai pada 2017 ketika Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta lalu. Tensi politik ini akan semakin menarik hing­ga mencapai puncaknya pada Pileg dan Pilpres 2019.

Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo mengajak masyarakat melawan kampanye hitam pada pilkada serentak tahun depan. Jika tertangkap, maka ada sanksi tegas kepada para pelakunya.

"Harus kita lawan kampanye yang berujar kebencian apalagi menyangkut fitnah, SARA dan itu harus dilawan dan ditindak tegas," kata Tjahjo.

Pada masa Orde Baru, Menteri Dalam Negeri juga berperan sebagai pembina dinamika dan sistem politik nasional.

Tjahjo mengatakan, saat pilkada serentak nanti, semua calon kepala daerah harus mengedepankan program, konsep dan gagasan ketika ingin menjadi penguasa nanti.

Dan tentu tidak dibenarkan ketika tahapan kampanye nanti mereka menggunakan kampanye hitam untuk meraup suara.

Ketika ketahuan, harus­nya tidak boleh melanjutkan lagi. "Kampanye itu harus mengadu program, konsep dan gagasan, jangan fitnah, ujaran kebencian dan politik uang yang digunakan," tutur mantan Sekjen PDI Perjuangan ini. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya