Berita

Politik

Sangat Mungkin Jenderal Polisi Maju Pilkada Manfaatkan Lembaga Polri

SABTU, 23 DESEMBER 2017 | 10:54 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Sejumlah jenderal polisi mengambil ancang-ancang untuk mengikuti Pilkada 2018, baik untuk gubernur, bupati maupun wali kota. Muncul kekhawatiran, institusi Polri akan digunakan untuk kepentingan pencalonan mereka.

"Kemungkinan secara terselubung memanfaatkan lembaga (Polri) untuk mencapai kemenangan, mungkin saja," ujar pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (23/12).

Bambang berpendapat sistem rekrutmen calon pemimpin di partai politik yang membuka peluang bagi para jenderal polisi. Saat ini, parpol banyak mencalonkan orang yang bukan kadernya sendiri, sehingga keita para jenderal itu bergabung dengan partai tersebut langsung dicalonkan.


"Dan hubungan partai politik dengan lembaga keamanan belum ada regulasi yang membatasi jelas dan tegas," ujar mantan wakil dekan PTIK ini.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto memastikan hingga kemarin ada tiga jenderal polisi bintang dua meminta izin kepada Kapolri untuk pensiun dini karena akan maju sebagai calon gubernur di pilkada serentak 2018. Mereka adalah Kapolda Kalimantan Timur Irjen Safaruddin, Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Wakalemdiklat) Polri Irjen Anton Charliyan, dan Komandan Brimob Polri Irjen Murad Ismail.

Mereka masing-masing akan mencalonkan diri menjadi gubernur di tiga provinsi berbeda, yaitu Safaruddin di Kalimantan Timur, Anton di Jawa Barat, sedangkan Murad di Maluku.

"Mereka sudah minta izin kepada Kapolri untuk mencalonkan diri. Pak Murad, Safaruddin, dan AC (Anton Charlian)," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (15/12).

Adapun Indonesia Police Watch ( IPW) mencatat ada delapan jenderal polisi telah mengambil ancang-ancang untuk mengikuti Pilkada 2018. Menurut Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, mereka sudah melakukan pendekatan ke berbagai pihak untuk masuk dalam bursa bakal calon kepala daerah.

"Tapi sejauh ini para jenderal polisi itu belum mendapatkan partai politik sebagai kendaraan untuk melaju di pilkada. Sepertinya pada akhir tahun 2017 para jenderal polisi ini akan terbuka menyatakan maju pilkada ketika sudah pasti mendapatkan dukungan partai politik," demikian Neta.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya