Berita

Warga Rohingya yang mengungsi/Al Jazeera

Dunia

Krisis Rohingya Eratkan Hubungan Bangladesh-Turki

SABTU, 23 DESEMBER 2017 | 09:52 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Krisis yang menimpa warga Rohingya di Myanmar menyebabkan terjadinya eksodus di mana lebih dari setengah juta orang melarikan diri ke Bangladesh.

Di kamp-kamp pengungsian Bangladesh, warga Rohingya hidup dari bantuan lembaga amal internasional, salah staunya adalah Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA) yang berada di bawah naungan pemerintah Turki.

Lembaga ini telah mendistribusikan makanan seperti sering beras, kacang lentil, kari ayam dan kentang kepada pengungsi Rohingya di Bangladesh sejak pertengahan Spetember lalu.


Setiap hari, 2,5 ton bahan digunakan untuk memberi makan sekitar 25.000 orang Rohingya.

TIKA juga telah membagikan 10.000 selimut, memberikan perawatan medis dan membangun satu-satunya taman bermain untuk anak-anak Rohingya di kamp.

Pemerintah Turki dan Bangladesh tidak selalu menikmati hubungan yang begitu dekat. Tapi krisis Rohingya telah mengubahnya dan mempersatukan kedua negara dalam satu visi yang sama.

Awal pekan ini, Binali Yildirim, Perdana Menteri Turki, menggambarkan pembunuhan Rohingya oleh militer Myanmar sebuah "genosida".

Yildirim, yang membuat komentar pada kunjungan dua hari ke Bangladesh, membantu membagikan beberapa makanan TIKA sendiri, sementara juga meresmikan fasilitas medis di kamp pengungsi Balukhali di Cox's Bazar.

Turki juga menyumbangkan dua ambulans ke pemerintah kabupaten setempat.

TIKA adalah organisasi asing pertama yang mengirimkan bahan makanan dan obat-obatan. Pengiriman awal 1.000 ton ke zona konflik negara Rakhine di Myanmar pada tanggal 2 September.

Setelah kekerasan meletus di sana pada akhir Agustus, pemerintah Myanmar memblokir semua bantuan PBB ke daerah tersebut.

Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) dan Direktorat Urusan Agama Turki juga memberikan bantuan dan perawatan medis di kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh. Demikian seperti dimuat Al Jazeera. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya