Berita

Foto/RMOL

Bisnis

UMKM Pasar Tradisional Modern BSD City Bawa Tempe Ke Mancanegara

SABTU, 23 DESEMBER 2017 | 06:02 WIB | LAPORAN:

Dewasa ini, tempe tidak hanya beredar di Indonesia saja. Negara-negara Asia pun sudah mulai mengenal tempe. Makanan rakyat khas Indonesia ini ternyata sudah menembus dunia.

Cita rasanya yang sederhana membuat warga dunia jatuh cinta. Salah satu yang berhasil mengenalkan tempe hingga ke Taiwan dan Hongkong adalah Tawi. Pengusaha tempe asal Pekalongan ini telah menembus pasar internasional.

Berawal dari keberaniannya untuk membuka kios tempe di Pasar Tradisional Modern BSD City (Pasmod BSD) pada tahun 2004, Tawi kini mulai mengekspor tempe-tempe buatannya ke sejumlah negara di Asia.


Sebelum sukses seperti saat ini, pria yang memiliki tiga anak tersebut sempat mengalami kegetiran hidup. Pria kelahiran tahun 1970 sempat melakoni menjadi pengumpul kayu dengan upah sebesar Rp 2.000 sampai Rp 3.000 perhari di Jakarta.

Berbekal kegigihan laki-laki berkulit sawo matang ini, Tawi memutar otak untuk membuka usaha lain yang dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Tempe, makanan yang menjadi ciri khas orang Jawa ini, menjadi pilihan Tawi sebagai usaha barunya.

Modal yang dimiliki Tawi untuk memulai usaha tempe yaitu sebesar Rp 1.000.000, itupun tidak mecukupinya. Oleh karena itu ia sempat berhutang untuk membeli kedelai dan bahan baku lainnya. Dengan kesungguhan hati, Tawi pun merintis usaha kecilnya mulai dari menjual tempe keliling, bermodal sepeda ontel dan beberapa batang tempe, Tawi menjajakan tempenya dari Petukangan ke Ciputat hingga BSD City. Tiba suatu hari, tanpa sengaja Tawi melintasi sebuah pasar yang ada di BSD City.

Tawi tertarik dengan konsep yang ditawarkan Pasmod BSD yaitu pasar dengan model transaksi tradisional yang masih mengedepankan proses tawar-menawar dengan kenyamanan modern. Sehingga pembeli tidak perlu kesulitan mencari parkir untuk kendaraannya, kepanasan ataupun berbecek-becekan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Tawi pun akhirnya memberanikan diri untuk membuka kios tempe di Pasmod BSD. Tempe merupakan makanan yang tidak mengenal zaman, bisa dinikmati oleh semua kalangan, sehingga, tempe mudah terjual karena harganya yang sangat terjangkau. Tempe-tempe yang di produksi dan di jual Tawi pun sering kali ludes di borong oleh pembeli.

Seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan dan jumlah penduduk di kawasan BSD City dan terjaganya kenyamanan dan kebersihan pasar, sehingga menyebabkan Pasmod BSD pun semakin ramai dikunjungi warga untuk berbelanja.

Hal ini tentu saja berimplikasi positif juga terhadap para pedagang tak terkecuali Tawi. Tidak lagi hanya menjual Tempe ke warga sekitar BSD, sejak tahun 2013 Tawi dalam sepekan dapat mengekspor tempe-tempe buatannya sebanyak 70.000 ons atau sekitar 10.000 batang ke Taiwan.

Tidak hanya di Taiwan saja, Tawi pun mengekspor tempenya hingga ke Hongkong. Permintaan tempe di dua negara tesebut sangat tinggi, tak jarang Tawi pun kewalahan menerima pesanan tersebut. Berkat perjuangan yang tidak kenal lelah untuk menghidupi keluarga, dirinya dapat mengantongi omset bersih Rp 3.800.000 per hari hanya dari lapaknya di Pasmod BSD.

Pasmod BSD sangatlah berjasa baginya, dari pasar tersebut tempe-tempenya mulai dikenal masyarakat luas. Tawi kerap kali kedatangan tamu, dari kalangan mahasiswa yang melakukan riset pembuatan tempe dengan kualitas yang baik. Dalam satu hari, Tawi dapat memproduksi tempe hingga 2 - 4 kwintal. Perlahan bisnis yang ditekuninya telah menghasilkan omset luar biasa.

"Saya merasa beruntung menemukan tempat berjualan yang mendukung usaha saya ini, pengunjung kelas menengah atas selalu ramai datang ke Pasmod BSD," ujar Tawi saat di wawancarai di Pasmod BSD, beberapa waktu lalu.  

Tawi mengapresiasi pengelola Pasmod BSD yang telah memberikan pelatihan bagi para pedagang melalui program Pasar Rakyat School.

Menurut Tawi pelatihan itu bisa meningkatkan meningkatkan pengetahuan para pedagang, semisal perilaku hidup bersih dan sehat di pasar dengan menghadirkan nara sumber.

"Saya berterima kasih kepada pengelola BSD yang memperhatikan nasib pedagang kecil seperti kami ini," pungkasnya. [nes]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya