Berita

Yanghee Lee/BBC

Dunia

Myanmar Larang Masuk Penyidik HAM PBB

KAMIS, 21 DESEMBER 2017 | 06:31 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Penyelidik PBB untuk urusan hak asasi manusia di Myanmar dilarang memasuki negara tersebut.

Dia adalah Yanghee Lee. Dia dijadwalkan mengunjungi Myanmar bulan Januari tahun 2018 untuk meninjau kembali masalah hak asasi manusia Myanmar, termasuk dugaan serangan terhadap Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.

Namun, pemerintah Myanmar mengatakan telah melarangnya masuk karena menilai dia tidak objektif saat melakukan pekerjaannya.


Menanggapi hal tersebut Lee mengatakan bahwa tindakan itu merupakan sesuatu yang mengerikan.

"Ada begitu banyak harapan agar Myanmar bebas dan demokratis," katanya seperti dimuat BBC.

"Saya sangat berharap pemerintah akan mempertimbangkan kembali keputusan mereka untuk kunjungan saya karena akan sangat disayangkan dan memalukan bagi Myanmar untuk memilih untuk mengikuti jalur ini," tambahnya,

Kekerasan meletus di negara bagian Rakhinepada bulan Agustus lalu, setelah gerilyawan Rohingya Arsa menyerang pos polisi dan tentara menanggapi dengan sebuah tindakan keras militer.

Sejak saat itu, lebih dari 650.000 warga Rohingya atau sekitar dua pertiga dari keseluruhan populasi telah melarikan diri ke Bangladesh.

Kelompok bantuan Médecins Sans Frontières memperkirakan setidaknya 6.700 Rohingya tewas antara 25 Agustus dan 24 September, sementara PBB mengatakan tindakan pasukan negara di Myanmar terhadap Rohingya berpotensi digolongkan sebagai tindakan genosida. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya