Berita

Net

Politik

Peran Negara-negara Arab Paling Penting Di Palestina

RABU, 20 DESEMBER 2017 | 16:40 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaannya banyak menuai kecaman, ditambah negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina.  

"Kini posisinya satu lawan 57. Di mana Israel hanya mendapat pengakuan satu negara, sementara Palestina diakui oleh 57 negara," jelas Ketua Hubungan Luar Negeri Ikatan Cendikian Muslim Indonesia (ICMI) Muhammad Najib di Kantor ICMI, Menteng, Jakarta, Rabu (20/12).

Menurutnya, ada hal-hal yang perlu diwaspadai sehingga berpotensi membuyarkan keunggulan itu, sehingga menyebabkan Palestina tidak bisa memetik hasil maksimal dalam pertarungan politik. Sedikitnya disebabkan oleh empat hal.


Pertama, negara-negara yang bersemangat dan menjadi motor penggerak di KTT Istambul hanya Turki dan Indonesia yang notabene bukan bagian dari Arab.

"Sementara negara-negara Arab yang seharusnya berdiri di depan justru nampak kurang bersemangat," ujar Najib.

Yang kedua, negara-negara Arab yang berbatasan langsung dengan Israel disibukkan dengan masalah di negaranya sendiri.

"Mereka berkali-kali mengalami perang," kata Najib.

Yang ketiga, persoalannya adalah sejumlah negara Arab tengah bertikai. Misalnya Arab Saudi yang didukung Mesir, UAE dan Bahrain versus Qatar.

"Lalu Arab Saudi bersama negara-negara teluk yang tergabung dalam GCC melawan Yaman," ujar Najib.

Penyebab terakhir, retorika persaingan perebutan pengaruh di kawasan antara Arab Saudi dengan Iran yang sudah melampaui akal sehat.

"Saudi kini menempatkan Iran jauh lebih bahaya dibanding Israel," bebernya.

Lanjut Najib, tanpa dukungan penuh dari negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab, upaya menekan Israel dan Amerika yang arenanya pindah ke PBB rentan untuk dimandulkan.

"Untuk itu, di samping kerja-kerja politik dan diplomasi yang diarahkan menggalang dukungan dunia internasional, juga tak kalah pentingnya mendorong negara-negara Arab untuk menyingkirkan ego masing-masing," demikian Najib. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya