Berita

Jaya Suprana/net

Jaya Suprana

Masyarakat Berprikemanusiaan Dan Berprikeadilan

RABU, 20 DESEMBER 2017 | 08:52 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SAYA memperoleh kehormatan diundang oleh Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Nalanda untuk menjadi Pembicara Catatan Kunci (Key Note Speaker) pada acara Seminar Nasional “Pendidikan Dan Perlindungan HAM Untuk Mewujudkan Tatanan Masyarakat Yang Berprikemanusiaan Dan Berprikeadilan".  

Setelah membaca TOR yang telah dipersiapkan Panitia Penyelenggara Seminar Nasional secara seksama sistematis, terstruktur serta masif, saya terkesan atas kepekaan STAB Nalanda atas praktek persekusi alias main hakim sendiri yang mengusik kedamaian  kehidupan masyarakat masa kini. Namun terus terang saya merasa curiga bahwa jangan-jangan pihak penyelenggara sudah mengetahui bukan saja sang permasalahan yang akan dibahas namun bahkan juga sang kesimpulan sebagai solusi permasalahan.
 

Stempel

Meski saya bukan umat Buddha namun saya senantiasa mencoba mempelajari ajaran-ajaran Sri Buddha Gotama. Dikuatirkan bahwa saya diundang sekedar dimanfaatkan sebagai stempel terhadap apa yang sudah dihayati, disadari serta dimengerti keseluruhannya oleh pihak yang mengundang saya. Maka demi mencegah kemubaziran, saya sengaja sama sekali tidak mempersiapkan Catatan Kunci yang wajib saya sampaikan pada seminar nasional tersebut. Saya akan membiarkan pihak panitia untuk menampilkan pendapat dan pesan-pesan yang akan disampaikan oleh para pemuka STAB serta pejabat tinggi direktorat agama Buddha  yang saya yakin pasti sudah mampu menjawab tema Seminar Nasional “Pendidikan Dan Perlindungan HAM Untuk Mewujudkan Tatanan Masyarakat Yang Berprikemanusiaan Dan Berprikeadilan".
 
Dhammapada

Strategi yang saya persiapkan ternyata tepat dan benar sebab Direktur Pendidikan Agama Buddha, Ketua Yayasan serta pejabat tinggi rektorat STAB secara panjang lebar dan mendalam pada awal acara menyampaikan pesan-pesan dan pengarahan terhadap tema yang akan dibahas dalam senimar nasional. Juga ditampilkan beberapa tarian Nusantara dan gending Jawa se bagai ungkapan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang dicetuskan oleh Mpu Tantular.

Dan terutama tiga mahasiswi membacakan petikan  sabda-sabda Sri Buddha Gotama dari kitab suci Dhammada XVII “Kidha Vagga” ayat 231 sampai dengan 233 sebagai berikut: “Kayappakopam rakkheyya, kayena sambyuto siya, kayaduccaritam hitva kayena sucaritam care. Vacipakopam rakkheyya, vacaya samvuto siya, vaciduccaritam hitva, vacaya sucaritam care. Manopakopam rakkheyya, manasa samvuto siya, manoduccaritam hitva, manasa sucaritam care”.

Yang dalam bahasa Indonesia dapat dimaknakan sebagai berikut: “ Janganlah menggunakan kekerasan jasmani sebagai lanjutan ledakan emosi, kendalikan perbuatan melalui jasmani, janganlah melakukan kejahatan dengan badan jasmani, berbuatlah kebajikan dengan badan jasmani. Janganlah menggunakan kata-kata kasar sebagai lanjutan ledakan emosi, kendalikan perbuatan melalui ucapan, janganlah melakukan kejahatan dengan ucapan, berbuatlah kebajikan dengan kata-kata yang benar. Janganlah menggunakan pikiran sebagai lanjutan ledakan emosi, kendalikan perbuatan melalui pikiran, janganlah melakukan kejahatan dengan pikiran, berbuatlah kebajikan dengan pikiran yang benar”.

Jawaban

Setelah tiba giliran saya untuk menunaikan tugas kewajiban memberikan Catatan Kunci maka secara sederhana saya tegaskan bahwa pada hakikatnya kesimpulan atas tema Seminar Nasional “Pendidikan Dan Perlindungan HAM Untuk Mewujudkan Tatanan Masyarakat Yang Berprikemanusiaan Dan Berprikeadilan" sudah dapat disimak secara jelas maka dijawab secara paripurna dengan ketiga ayat arif bijaksana Dhammappada XVII “Kidha Vagga” yang dibacakan tiga mahasiswi STAB Nalanda pada awal acara Seminar Nasional . NAMO BUDDHAYA! [***]

Penulis adalah pembelajar ajaran-ajaran Sri Buddha Gotama.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Panglima TNI Diminta Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:58

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Mulai 2027, Kolombia Larang Adu Banteng

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:49

Transisi Energi, Pertamina Hulu Rokan Manfaatkan PLTS Terbesar di Indonesia

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:45

Korban Kasus Penggelapan Memohon Hakim MA Kabulkan Kasasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:42

Umat Diajak Rencanakan Haji di Usia Muda

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:36

Partai Buruh Tolak Program Tapera Dijalankan

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:25

Denmark Tolak Akui Negara Palestina

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:09

Fantastis, Kerugian Negara Kasus Korupsi Timah Naik Jadi Rp300 T

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:08

Sambut Pilkada, PP Pemuda Katolik Siap Aktivasi Desk Orkestrasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:01

Ratusan Juta Uang Kementan Ngalir ke Nasdem

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:59

UKT Batal Naik Setelah Diprotes, Bukti Koordinasi Pemerintah Buruk

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:48

Selengkapnya