Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

KETERANGAN PALSU SMAK-DAGO

Kejagung Siap Pinjamkan Edward Soeryadjaya

RABU, 20 DESEMBER 2017 | 01:31 WIB | LAPORAN:

Sidang keterangan palsu Akta Notaris nomor 3/18 November 2005 di Pengadilan Negeri Bandung nampaknya akan menemui titik terang.

Pasalnya, Kejaksaan Agung sudah menyatakan kesediaannya untuk meminjamkan tahanannya yang juga merupakan salah satu terdakwa dari kasus itu, Edward Soeryadjaya untuk mengikuti sidang di PN Bandung.

"Dapat dilaksanakan bila pihak Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dan PN Bandung yang meminta peminjaman tahanan Edward lebih dulu dengan mengirimkan surat kepada Kejaksaan Agung. Diperlukan kejelasan maksud dan tujuan dalam surat peminjaman tahanan Edward," kata salah seorang Staf Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Agung di Jakarta, Selasa (19/12).


Edward Soeryadjaya sesungguhnya menyandang dua status hukum. Pertama, terdakwa keterangan palsu Akta Notaris Nomor 3/18 November 2005 di PN Bandung dan juga ditahan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana pensiun PT Pertamina (Persero) yang merugikan negara hingga Rp 1,4 triliun oleh Kejaksaan Agung.

Ditegaskan Agung, hal itu bisa terjadi jika koordinasi antara Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dengan pihak Kejaksaan Agung. Sebab menurutnya Kejaksaan Agung sama sekali tak berniat untuk menghalangi proses hukum yang digelar di PN Bandung.

"Di saat Kejaksaan Tinggi Jawa Barat membutuhkan kehadiran Edward Soeryadjaya untuk sidang di PN Bandung, mereka pasti koordinasi dengan kami," kata Agung.

Namun demikian, Agung mengaku belum mengetahui secara pasti apakah Kejaksaan Tinggi Jawa Barat bakal melayangkan surat permohonan peminjaman tahanan ke Kejaksaan Agung. Saat ini pun katanya Edward Soeryadjaya masih berada di rumah tahanan Kejaksaan Agung.

"Yang pasti kalau (Edward) dipinjam (Kejaksaan Tinggi Jawa Barat), Kejaksaan Agung akan ikut mengawasi persidangan,"

Diketahui, Edward Soeryadjaya sudah belasan kali mangkir di persidangan kasus keterangan palsu Akta Notaris Nomor 3/18 November 2005 yang digunakan untuk mengklaim aset nasionalisasi SMAK Dago.

Alasannya, menurut kuasa hukumnya Henry Soelaiman, dia saat ini dalam keadaan sakit. Namun, belum lama ini Kejaksaan Agung berhasil menahan Edward sebagai tersangka dugaan korupsi dana pensiun PT Pertamina yang merugikan negara Rp 1,4 triliun.

Sebelumnya pihak RSUD Tarakan Jakarta, tempat Edward Soeryadjaya dirawat juga telah menegaskan bahwa merekka tidak pernah sekalipun menerbitkan surat sakit permanen kepada terdakwa.

Selain Edward Soeryadjaya, masih ada dua orang lainnya yang ditetapkan sebagai terdakwa perkara keterangan palsu Akta Notaris Nomor 3/18 November 2005 yaitu Maria Goretti Pattiwael dan Gustav Pattipeilohy. Sama seperti Edward, terdakwa Maria Goretti juga diketahui tidak pernah menghadiri sidangnya dengan alasan yang sama. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya