Berita

Bisnis

Nama Besar Hadiprana Jadi Daya Tarik Konsumen Synthesis Residence Kemang

JUMAT, 15 DESEMBER 2017 | 10:17 WIB | LAPORAN:

Perjalanan sejarah arsitek Indonesia tentunya terasa kurang lengkap jika melewatkan nama Hendra Hadiprana. Arsitek kawakan kelahiran 1929 ini telah mengisi sejarah dunia arsitek dan interior Indonesia. Hadiprana telah memberikan warisan berarti bagi arsitektur di tanah air, terutama dalam hal ciri khas yang selalu memancarkan unsur kearifan lokal, kendati disajikan dalam gaya kontemporer.

Principal Design Hadiprana, William C Patty, mengungkapkan, sebagai generasi kedua Hadiprana, pihaknya telah diwariskan sejumlah strategi untuk bertahan dalam industri properti. Menurutnya, ada tiga strategi utama agar jasa konsultan arsitek tetap digemari dan dicari konsumen.

"Pertama, pola pendekatan atau approach kepada calon klien. Kedua, ciri khas karakter desain yang tetap terjaga. Terakhir, pembangunan karakter personal desain," jelas William, di Jakarta, Rabu (13/12) lalu.


William mengatakan, secara profesional Hadiprana diorganisir dengan sistem yang mumpuni. Namun, pada saat bersamaan, melibatkan 'sentuhan pribadi' dalam setiap karya dengan cara memberikan aspek komposisi, proporsi dan harmoni. Dengan keunggulan tersebut, setiap karya Hadiprana begitu dinanti dan bahkan dijadikan show off ataupun tujuan investasi.

"Tidak sedikit klien yang dengan bangga memamerkan bahwa rumah atau proyeknya didesain oleh Hadiprana. Jadi, ada kebanggaan dan rasa nyaman yang dirasakan. Ada value added yang dirasakan sangat bermanfaat," tambahnya.

Nama besar Hadiprana menarik minat Synthesis Residence Kemang untuk menggunakan jasanya. Kepiawaian Hadiprana dengan kekuatan desain yang unik, ekletik, dan kontemporer sangat cocok dengan visi Synthesis Residence Kemang yang mengusung hunian berkelas, namun tetap mempertahankan nilai dan kearifan lokal sehingga mudah diterima pasar.

Bagi William, konsep hunian Synthesis Residence Kemang yang telah mendapatkan Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) Nomor 007/5.7/31/-1.711.534/2015 untuk membangun hunian bertingkat di kawasan Kemang ini, memang sangat cocok dengan karakter desain Hadiprana yang dikenal memiliki unsur Indonesia yang sangat kuat.

"Hal itu tercermin dari konsep nama tower yakni Arjuna, Nakula dan Sadewa. Alhasil, kerja sama ini mempercayakan Hadiprana untuk mendesain loby utama, meeting room, public toilet, dan marketing gallery. Hadiprana juga mendesain interior show unit dengan dua bedroom dan tiga bedroom," jelasnya.

Wiliam menilai, Synthesis Residence Kemang mempunyai cerita yang kuat dan nilai plusnya ada pada unsur Indonesia dan unsur art yang kuat. Ini merupakan point of interest yang dibawa dalam desain kontemporer.

"Berangkat dari nama Arjuna, Nakula, dan Sadewa, kita cari unsur dari mereka yang physicly dan non-physicly, apa saja. Kalau physicly berkait dan dengan emblem yang mereka gunakan seperti senjata, perlengkapan baju, dan kebudayaan saat itu dengan menonjolkan karakter yang tegas. Dari situ, kita implementasikan di masing-masing loby tower yang dibuat elegan, ada sisi vertikal yang diberi patern, yang berbau Indonesia yang diformulasi kekinian. Nah, di kamar, desainnya dibuat lebih rileks, tetapi tetap ada sisi komersialnya. Di situ kita hadirkan unsur kerajaan seperti aksesorisnya," papar William.

Secara umum, menurut William, konsep dan cerita Synthesis Residence Kemang sebagai apartemen strata title yang dibangun di atas lahan seluas 2 hektar (ha) dengan total hunian 1.188 unit tersebut sangat menjual. Untungnya, konsep kultur dalam arsitek hunian sudah banyak ditinggalkan. Padahal jika dikemas sedemikian rupa, memberi nuansa yang nyaman.

"Ini kelebihan Synthesis Development selaku developer dalam menghadirkan hunian berkelas. Ditambah lagi arsitek desain interior yang digawangi Hadiprana, yang juga dikenal spesialis desain hospitality dan hunian vertikal," pungkas William. [did]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya