Berita

Donald Trump/Net

Dunia

Tingkat Penerimaan Semakin Buruk, Trump Jadi Presiden AS Paling Tidak Populer

SABTU, 09 DESEMBER 2017 | 13:28 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Donald Trump adalah Presiden Amerika Serikat yang paling tidak populer dalam hampir 40 tahun terakhir.

Begitu hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh kelompok Pew Research Center. Dalam jajak terbaru ini, ditemukan bahwa rating persetujuan pekerjaan Trump telah mencapai 32 persen. Angka itu bahkan lebih rendah daripada Ronald Reagan.

Saat ini ada sekitar tiga perempatan anggota Partai Republik, dan pemilih yang condok pada Republik menyetujui bagaimana Trump menjalankan tugasnya sebagai Presiden hari ini.


Angka tersebut menurun, mengingat pada Februari lalu, hampir 85 persen poin persetujuan yang dimili Trump. Hampir separuh dari seluruh pemilih kulit putih menyetujui kinerja pekerjaannya bulan itu, dibandingkan dengan 41 persen sekarang. Dan bahkan di kalangan pemilih evangelis kulit putih, 78 persen di antaranya menyetujui apa yang dilakukan Trump pada bulan Februari, namun saat ini hanya ada 61 persen yang menyetujuinya.

Namun, peringkat persetujuan Trump di antara anggota Partai Republik tetap konsisten dengan Presiden Republik yang lalu. Rating persetujuannya di kalangan Demokrat tetap sangat rendah, yakni 7 persen sekarang, dibandingkan dengan 8 persen di bulan Februari. Rating persetujuannya tetap rendah di kalangan pemilih Black dan Latino juga.

Di antara mereka yang menyetujui Presiden, lebih dari seperempat mengatakan bahwa mereka telah dikecewakan oleh gaya pribadinya di kantor.

14 persen mengatakan bahwa mereka tidak menyetujui penggunaan media sosialnya, sementara persentase yang sama mengatakan bahwa mereka tidak menyetujui perilakunya atau ucapannya.

Sedangkan 13 persen mengatakan bahwa mereka tidak menyetujui beberapa aspek kebijakannya.

Jajak pendapat Pew Research Center dilakukan antara 29 November dan 4 Desember. Pusat penelitian tersebut mensurvei 1.503 orang dewasa mengenai pendapat mereka mengenai penyelidikan Rusia, dan pekerjaan Trump demikian seperti dimuat Independent. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya