Berita

Gamelan Bali/Net

Dunia

Penampilan Gamelan Bali Pukau Warga Kanada

SABTU, 09 DESEMBER 2017 | 11:53 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Alunan musik dari Gamelan Bali menggema di Societe  di Societe de Musique Contemporaine du Quebec (SMCQ), Montreal Kanada kemarin (Jumat, 7/12).

Gamelan Bali tersebut ditampilkan oleh kelompok musik Giri Kedaton dan berhasil memukau 150 warga Montreal yang hadir menyaksikan.

Menurut pandangan mata Andy Aron, Wakil Tetap Pengganti RI untuk ICAO di Montreal, yang hadir mewakili Duta Besar RI untuk Kanada, pagelaran tersebut tampak istimewa.


Dalam keterangan yang diterima redaksi, ia menjelaskan bahwa penampilan Gamelan Bali itu dibawakan oleh 22 musisi gamelan berkewarganegaraan Kanada dan seorang WNI, yakni I Dewa Made Suparta.

I Made Suparta merupakan diaspora Indonesia yang melatih gamelan Bali baik di kota Montreal maupun Waterloo.

Selama pagelaran, sebanyak lima tembang gamelan tradisional Bali ditampilkan. Dua tembang berjudul Kosalia Arini gubahan I Wayan Beratha dari tahun 1969 dan tembang Tari Belibis karya I Nyoman Windha yang digubah pada tahun 1984 ditampilkan dengan menggunakan instrumen tradisional gamelang gong kebyar Bali.

Pagelaran kemudian disusul dengan penampilan dua tembang O Bali, dalam dua versi, yakni versi orisinal gubahan Jose Evangelista, karya komposer Spanyol yang berprofesi sebagai guru musik di Kanada, di tahun 1989, dan versi tahun 2017 yang diimprovisasi oleh Alexandre David.

Penampilan Concerto Kebyar karya Jose Evangelista di tahun 1998 ditampilkan secara spektakuler sekaligus menjadi penutup acara. Concerto Kebyar ditampilkan dengan memadukan instrumen gamelan gong kebyar Bali dan Ondes Martenot, atau biasa dikenal dengan Ondium Martenot, instrumen musik elektronik yang diciptakan di tahun 1928 oleh Maurice Martenot, pemain cello berkewarganegaran Perancis yang pernah menjadi seorang radio telegrapher saat perang dunia.

Dubes RI untuk Kanada, Dr. Teuku Faizasyah menyambut gembira pagelaran gamelan Bali oleh Giri Kedaton tersebut.

"Giri Kedaton adalah sahabat budaya Indonesia di Kanada. Mereka berperan dalam mendekatkan suasana kebatinan diantara kedua bangsa melalui seni," jelasnya.

Disaat resepsi diplomatik dalam rangka perayaan HUT RI ke-72 di Ottawa, 28 September 2017, Giri Kedaton juga ditampilkan dan mereka memukau para tamu undangan.

Cikal bakal pembentukan Giri Kedaton adalah di tahun 1986 di mana Pemerintah Indonesia saat itu menyumbangkan dua set instrumen gamelan tradisional Bali kepada Fakultas Musik Universitas Montreal. Jose Evangelista memainkan peran penting dalam turut memprakarasi “Lokakarya Gamelan Bali” di perguruan tinggi tersebut di tahun 1987.

Sejumlah guru musik tradisional Bali turut membidani kelompok musik ini dari tahun 1987 hingga saat ini, seperti I Wayan Suweca dari Denpasar, I Komang Astita dari Batu Bulan, dan saat ini oleh I Wayan Berata.

Di tahun 1994, kelompok musik gamelan Bali dari Fakultas Musik Universitas Montreal ini kemudian dikukuhkan sebagai kelompok musik Giri Kedaton, dan melakukan konser perdananya pada tanggal 14 Agustus 1994 di Alexandria, Ontario, Kanada.

Penamaan Giri Kedaton dipilih karena memiliki kesamaan arti dengan Gunung Mont Royal yang terletak di pusat kota Montreal dimana Universitas Montreal berada di kaki gunung tersebut. Secara harfiah, baik Giri Kedaton maupun Mont Royal memiliki arti “Gunung Kerajaan” (Royal Mountain). [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya