Soal pengganti Setya Novanto untuk jabatan Ketua DPR RI masih sebatas spekulasi.
Yang pasti, penggantinya harus anggota Fraksi Golkar di DPR RI. Empat nama menjadi calon kuat, yaitu Aziz Syamsuddin, Bambang Soesatyo, Zainudin Amali, dan Fadel Muhammad.
"Urusan itu sepenuhnya gawean Partai Golkar. Sampai sekarang belum mengerucut satu nama dari empat nama yang muncul saat ini," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil, saat menjadi pembicara dalam dialektika demokrasi bertema "Mencari Figur Tepat Pengganti Setnov" di Media Center DPR, Jakarta, Kamis (7/12).
Menurut anggota Komisi III DPR ini, sangat masuk akal kalau banyak orang berminat pada jabatan Ketua DPR. Namun, persoalan itu adalah sepenuhnya urusan Golkar. Diakuinya, saat ini tidak elok membicarakan siapa yang layak menjadi Ketua DPR sementara Novanto belum menyatakan mundur dari jabatan tersebut. Pihak luar seperti dirinya hanya sebatas menilai.
"Karena ketika kemudian diskusi ini bertajuk siapa figur yang tepat mengganti Setnov, lalu kemudian ada sejumlah nama, izinkan pula saya membawakan satu pantun. Jalan-jalan ke Ciganjur, belikan aku sebungkus lemper. Kalau Setnov mundur, Bambang Soesatyo Ketua DPR," ucap Nasir.
Pantun itu secara eksplisit menandakan dukungan dirinya pribadi kepada Bambang Soesatyo alias Bamsoet yang menjabat Ketua Komisi III DPR RI.
Di mata Nasir, Bamsoet adalah sosok politikus yang supel, mampu berkomunikasi dengan baik, memiliki jaringan luas, dan hampir tidak memiliki musuh.
[ald]