Berita

Sani Abacha/CNN

Dunia

Pemerintah Swiss Segera Kembalikan Jutaan Dolar Uang Curian Ke Nigeria

KAMIS, 07 DESEMBER 2017 | 14:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Swiss akan mengembalikan uang senilai 321 juta dolar AS ke Nigeria yang diambil dari keluarga mantan Presiden Sani Abacha.

Aset tersebut disita sebagai bagian dari proses pidana terhadap Abba Abacha, anak Sani, yang memerintah Nigeria selama lima tahun sampai kematiannya pada tahun 1998.

Penyidik Nigeria percaya bahwa mantan presiden tersebut mencuri lebih dari 4 miliar dolar AS uang negara selama masa jabatannya.


Pemerintah Swiss awal pekan ini memastikan bahwa kesepakatan telah dijalin dengan pejabat pemerintah Nigeria dan Bank Dunia mengenai persyaratan restitusi.

"Restitusi dana akan dilakukan dalam kerangka proyek yang didukung dan diawasi oleh Bank Dunia," kata pernyataan tersebut.

"Proyek ini akan memperkuat jaminan sosial untuk bagian-bagian termiskin dari populasi Nigeria," sambungnya.

Pemerintah Nigeria membuat pernyataan sendiri berterima kasih kepada mitra internasional dan berjanji untuk melanjutkan upaya anti-korupsi, sebuah kebijakan inti pemerintahan Presiden Muhammadu Buhari.

"Kami bersyukur atas dukungan internasional yang kami dapatkan dalam memerangi korupsi. Kolaborasi global sangat penting bagi keberhasilan pertarungan. Kami akan terus berupaya memperdalam mekanisme tidak hanya untuk pemulihan aset tapi juga untuk mencegah korupsi di tempat pertama," tambahnya.

Swiss telah menemukan sekitar 700 juta dolar AS aset terkait Abacha sampai saat ini. Sedangkan Nigeria masih terus mengejar 480 juta dolar AS yang telah disita di Amerika Serikat, namun menghadapi proses hukum yang sulit untuk merebutnya kembali.

Nigeria adalah satu dari empat negara yang diprioritaskan untuk bantuan pemulihan aset di Forum Global untuk Pemulihan Aset, yang saat ini diadakan di Washington DC.

Negara tersebut kehilangan 400 miliar dolar AS untuk korupsi antara tahun 1960 dan 1999, menurut perkiraan yang dikutip oleh Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC). [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya