Berita

Foto/Net

Bisnis

PGN Dukung Pembentukan Holding Energi

Siap Dilebur Dengan Pertamina
KAMIS, 07 DESEMBER 2017 | 10:23 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Perusahaan Gas Negara (Per­sero) Tbk (PGN) mendukung program pemerintah dalam pem­bentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor energi, khususnya minyak dan gas (migas). Pembentukan hold­ing migas ini untuk mencegah dualisme pengelolaan hilir gas bumi domestik

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengatakan, pembentukan holding BUMN di sektor energi merupakan upaya pemerintah dalam melakukan konsolidasi pengelolaan minyak dan gas bumi.

"Kami sebagai BUMN tentu­nya mendukung penuh langkah ini. Karena holding akan member­ikan banyak manfaat bagi negara dan masyarakat banyak," kata Hutama, di Jakarta, kemarin.


Seperti diketahui, Kementeri­an BUMN memiliki rencana un­tuk membentuk holding BUMN energi. Saat ini, selain PT PGN, BUMN energi yang ada di In­donesia adalah PT Pertamina (Persero). Rencananya, Kemen­terian BUMN memproyeksikan PT Pertamina sebagai induk holding migas.

Dijelaskan Hutama, saat ini, Pertamina memiliki anak usa­ha yang juga bergerak di bi­dang usaha gas bumi, yakni PT Pertagas. "Dengan holding ini, Pertagas akan dilebur ke PGN, kemudian PGN menjadi anak usaha dari PT Pertamina. Hal ini mutlak dilakukan untuk menca­pai tujuan holding," ujarnya.

Pernyataan Hutama merujuk skema yang pernah disampaikan oleh Kementerian BUMN dalam berbagai kesempatan. Menurut skema tersebut, saham seri B milik negara di PGN yang mencapai 57 persen akan dialihkan ke Pertamina. Sementara itu, 100 persen saham Pertagas akan dialihkan ke PGN.

PGN melihat penyatuan Perta­gas ke PGN ini akan menjadikan satu entitas yang solid untuk mendukung pengelolaan energi nasional. Selain dapat memper­cepat pembangunan infrastruktur gas yang terintegrasi, penyatuan ini dapat mencapai distribusi gas yang lebih merata.

Meski demikian, sebagai pe­rusahaan milik negara sekaligus perusahaan public yang tunduk terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan juga harus bertanggung jawab kepada pe­megang saham minoritas, PGN menunggu proses yang masih berlangsung di pemerintah.

"Saat ini kami masih menung­gu arahan dan terus berkoordi­nasi dengan pihak Kementerian BUMN terkait rencana PGN ke depan," tutup Hutama. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya