Berita

Donald Trump/Net

Dunia

Sekutu AS Di Barat Kecam Langkah Trump Akui Yerusalem

KAMIS, 07 DESEMBER 2017 | 09:44 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemimpin negara-negara barat dan sejumlah tokoh dunia lainnya juga ikut berekasi atas keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan rencana untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus mengatakan bahwa dirinya prihatin mendengan kabar tersebut.

"Saya tidak dapat membungkam keprihatinan mendalam saya atas situasi yang telah muncul dalam beberapa hari ini. Pada saat yang sama, saya sangat mengharapkan semua orang untuk menghormati status quo kota, sesuai dengan resolusi PBB yang relevan," kata Paus.


Sementara itu Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, mengatakan bahwa pernyataan Trump akan membahayakan prospek perdamaian bagi orang Israel dan Palestina.

Guterres mengatakan bahwa Yerusalem adalah masalah status akhir yang harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara kedua belah pihak. Perundingan semacam itu harus mempertimbangkan kekhawatiran yang sah dari pihak Palestina dan Israel.

Sedangkan Uni Eropa meminta dimulainya kembali proses perdamaian yang berarti menuju solusi dua negara dan mengatakan bahwa suatu cara harus ditemukan, melalui negosiasi, untuk menyelesaikan status Yerusalem sebagai ibukota masa depan kedua negara, sehingga aspirasi dari kedua belah pihak bisa terpenuhi.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem karena ibukota Israel disesalkan. Dia menyebut pentingnya upaya untuk menghindari kekerasan dengan segala cara.

Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan pemerintah Inggris tidak setuju dengan keputusan Amerika Serikat yang menurutnya tidak membantu dalam hal prospek perdamaian di wilayah ini.

"Kedubes Inggris ke Israel berbasis di Tel Aviv dan kami tidak memiliki rencana untuk memindahkannya," kata May.

"Posisi kita pada status Yerusalem sudah jelas dan sudah berlangsung lama, harus ditentukan dalam penyelesaian yang dinegosiasikan antara Israel dan Palestina, dan Yerusalem pada akhirnya harus menjadi ibukota bersama negara-negara Israel dan Palestina. Sejalan dengan yang relevan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB, kami menganggap Yerusalem Timur sebagai bagian dari Wilayah Pendudukan Palestina," sambungnya.

Juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan di Twitter bahwa Berlin tidak mendukung posisi ini karena status Yerusalem hanya dapat dinegosiasikan dalam kerangka solusi dua negara. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya