Berita

Foto/Net

Hukum

Majelis KPPU Diminta Independen Dalam Memutus Perkara Aqua

KAMIS, 07 DESEMBER 2017 | 05:15 WIB | LAPORAN:

Mejelis Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) yang menangani perkara Aqua diminta supaya tetap independen dalam menjatuhkan putusan.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan berita-berita negatif tentang produk air minum dalam kemasan merek Aqua yang muncul jelang putusan dan sepanjang persidangan jangan sampai mempengaruhi independensi putusan majelis KPPU.

"Kredibilitas KPPU dipertaruhkan disini. Tapi saya percaya Majelis KPPU menggunakan nurani dan tetap mempertahankan independensinya dalam membuat putusan," ujar Agus kepada wartawan, Rabu (6/12).

Mantan Komisioner Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ini mensinyalir ada yang menunggangi dan menjadi penyokong dana dibalik serangan terhadap Aqua secara sporadis dengan target penetrasi pasar.

Kasus ini bermula dari diturunkannya status toko Vanny atau toko Cuncun milik Agus Yatim Prasetyo. Tak hanya diserang melalui pemberitaan negatif, bahkan sebelum masuk persidangan beberapa toko dipaksa untuk memasang somasi melalui banner yang mirip sengketa tanah.

Telebih Agus Pambagio merasa ada yang janggal dengan pemberitaan yang beredar di media masa terkait kasus ini. Jika biasanya KPPU mengeluarkan press release setelah ada putusan, tapi untuk kasus Aqua ini, hampir sepanjang persidangan selalu ada berita yang menyudutkan Aqua selaku terlapor.

"Yang lebih anehnya lagi, berita-berita tersebut mengaku bersumber dari rilis KPPU dan investigator KPPU sebagai narasumber tunggal, namun tidak pernah ada di website resmi," tambah Agus.

Di kesempatan yang berbeda Pengacara Tirta Investama, Rikrik Rizkiyana menyebutkan bahwa sepanjang jalannya sidang pihaknya melihat hanya beberapa wartawan yang meliput, namun tiba-tiba bermunculan berita yang menyerang Tirta Investama dengan hanya mengutip investigator KPPU.

"Kami hanya melihat dua atau tiga wartawan yang hadir selama persidangan. Tapi kok bisa beritanya dimana-mana dan isinya menyerang klien kami dengan pemberitaan yang tidak berimbang," kata Rikrik.

Rikrik menambahkan, dari rangkaian persidangan terungkap bahwa dari jutaan pedagang air mineral, hanya ada satu toko yang diturunkan statusnya dari Stat Outlet ke Wholesaler, itupun karena ada masalah lain antara toko dan distributor.

"Jadi tidak terbukti tuduhan ada tindakan masif dan terkoordinasi di seluruh wilayah operasi Tirta Investama di Indonesia," tutup Rikrik. [nes]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya