Berita

Foto/Net

Bisnis

Pengusaha Dukung KPPU Sikat Kartel

RABU, 06 DESEMBER 2017 | 08:51 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kerap mengkritisi kinerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pada dasarnya mendukung eksistensi lembaga tersebut.

Ketua Tim Ahli Apindo Sutrisno Iwantono menyatakan mendukung upaya KPPU da­lam menciptakan persaingan usaha yang sehat. "Persaingan usaha yang sehat diperlukan sebagai modal utama untuk menjaga pertumbuhan pereko­nomian. Dan itu tugas KPPU menjamin persaingan usaha di Indonesia," imbuh Sutrisno di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, pemerin­tahan Jokowi-JK membutuhkan banyak investasi baik dari da­lam maupun luar negeri untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Untuk menarik in­vestor, menurutnya, penegakan hukum terkait persaingan usaha harus dilaksanakan secara kon­sisten.


Namun demikian, Sutrisno menegaskan, upaya penega­kan persaingan usaha harus di­lakukan berdasarkan aturan. Selain itu, upaya menciptakan persaingan usaha juga harus dilakukan dengan baik, tidak menimbulkan kegaduhan yang justru bisa berdampak negatif.

Komisioner KPPU Munrokhim Misanam memastikan akan terus berupaya menciptakan persaingan usaha yang sehat. Pihaknya menyadari hal tersebut modal penting untuk mendorong pertumbuhan dan mendatangkan investasi.

"Persaingan usaha yang sehat sangat dibutuhkan. Jadi dalam frame work ini persaingan usaha bisa menciptakan peluang usaha baru di dunia," ujarnya.

Misanam mencontohkan sempat tertutupnya eksklusif­nya persaingan pada industri penerbangan beberapa tahun lalu. Maskapai yang terkenal hanya Garuda Indonesia. Sebab pada saat itu, Bouraq dan Man­dala dilarang membeli pesawat baru dengan alasan melindungi Garuda. Namun setelah persaingan usaha dibenahi, jumlah perusahaan maskapai meningkat lebih dari 100 persen. "Ini con­toh persaingan usaha dibutuh­kan," katanya.

Sekadar informasi, investasi yang ditargetkan Badan Koordi­nasi Penanaman Modal (BKPM) tahun ini mencapai Rp 678,8 triliun. Per Juni 2017 aliran dana masuk mencapai Rp 336,7 triliun, atau 49,6 persen. Sedangkan 2018, BKPM menaik­kan targetnya menjadi Rp 765 triliun. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya