Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Keputusan Trump Pindahkan Kedubes AS Ke Yerusalem Lukai Perasaan Muslim Dunia

RABU, 06 DESEMBER 2017 | 06:28 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kepada para pemimpin Israel dan Arab bahwa dia bermaksud untuk memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Keputusan itu resmi disampaikan Trump pada sejumlah pemimpin negara melalui sambungan telepon, Selasa (5/12).

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Abdullah, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Raja Arab Saudi Salman, yang semuanya menerima telepon dari Trump, tegas satu suara memperingatkan bahwa langkah sepihak  Amerika Serikat itu akan menggagalkan upaya Trump untuk mendorong upaya perdamaian dan kekacauan yang meluas di wilayah ini.


Juru bicara Abbas Nabil Abu Rdainah mengatakan bahwa ada konsekuensi berbahaya dari keputusan tersebut mengenai proses perdamaian dan keamanan, keamanan dan stabilitas wilayah dan dunia. Ia juga meminta Paus dan pemimpin Rusia, Prancis dan Yordania untuk campur tangan

Sedangkan Raja Jordania, yang dinasti itu adalah penjaga tempat suci umat Islam di Yerusalem, mengatakan kepada Trump bahwa memindahkan kedutaan tersebut memiliki dampak yang berbahaya bagi wilayah tersebut dan akan menghalangi usaha Amerika Serikat untuk mempromosikan perundingan damai Israel-Palestina.

Sedangkan Raja Salman menekankan kepada Trump bahwa keputusan Amerika Serikat tentang status Yerusalem akan mengobarkan perasaan Muslim di seluruh dunia.

Gedung Putih mengatakan bahwa Trump juga telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Namun tidak ada keterangan publik dari pihak Israel mengenai hal ini.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan bahwa Trump, yang berjanji pada saat kampanye kepresidenan untuk memindahkan kedutaan di Israel, akan memberikan pidato pada hari ini Rabu (6/12) mengenai keputusannya di Yerusalem.

"Presiden yang akan saya katakan cukup solid dalam pemikirannya saat ini," katanya, menolak memberikan rinciannya seperti dimuat Reuters.

Dukungan Amerika Serikat terhadap klaim Israel atas seluruh Yerusalem itu membalikkan kebijakan Amerika Serikat yang telah berlangsung lama bahwa status kota tersebut harus diputuskan dalam negosiasi dengan Palestina, yang menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka. Masyarakat internasional tidak mengakui kedaulatan Israel atas seluruh kota, tempat tinggal suci umat Islam, Yahudi dan Kristen. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya